Mengakhiri Era Mobil Bensin: Penemuan Korea Mengubah Permainan Industri Otomotif

Foto : penambangan pasir silika

Terobosan Peneliti Korea Membawa Mobil Bensin Menuju Akhir Era

KBOBABEL.COM (Jakarta) – Sebuah terobosan revolusioner dalam dunia kendaraan bermotor telah diumumkan oleh sekelompok peneliti dari Korea Selatan. Jumat (23/2/2024).

Penemuan ini berpotensi untuk mengakhiri era mobil bensin dengan mesin pembakaran internal yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM), dengan memberikan solusi efisien untuk meningkatkan jarak tempuh mobil listrik hingga 1.000 kilometer dalam sekali pengisian baterai.

Hambatan utama dalam peralihan dari kendaraan bermesin pembakaran internal ke kendaraan listrik telah lama menjadi jarak tempuh yang terbatas.

Kapasitas baterai yang terbatas memicu kekhawatiran di kalangan konsumen untuk beralih dari BBM.

Namun, fokus penelitian dari para ahli di Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan telah membawa terobosan yang mengubah paradigma ini.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Advance Science, para peneliti memusatkan perhatian pada pengembangan material silikon.

Silikon, yang tersedia melimpah di seluruh dunia, telah lama menjadi bahan yang menarik untuk digunakan dalam pembuatan baterai.

Namun, kendala utama adalah sifat silikon yang berubah ukuran hingga tiga kali saat diisi ulang, yang membuatnya tidak cocok untuk aplikasi baterai.

Dalam upaya untuk mengatasi masalah ini, para peneliti mengadopsi pendekatan baru dengan menggunakan partikel silikon dalam skala mikro, yang ukurannya jauh lebih besar dari partikel nano yang umumnya digunakan dalam penelitian sebelumnya.

Keputusan ini didasarkan pada keunggulan biaya dan kemudahan produksi partikel silikon dalam skala mikro.

Selanjutnya, para peneliti menciptakan gel polimer elektrolit yang mampu berubah bentuk bersamaan dengan perubahan ukuran partikel silikon.

Dengan menggunakan radiasi elektron, gel ini secara kimia diikat pada partikel silikon, menciptakan ikatan yang stabil yang mampu menangani perubahan ukuran partikel.

Hasilnya, baterai yang dihasilkan menunjukkan stabilitas yang luar biasa, bahkan setara dengan baterai lithium-ion standar.

Dengan densitas energi yang meningkat hingga 40 persen, baterai ini menandai langkah maju signifikan menuju implementasi kendaraan listrik dengan jarak tempuh yang jauh lebih luas.

Park Soojin, salah satu peneliti utama dari Pohang University, menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju sistem baterai lithium-ion densitas energi tinggi yang diinginkan.

Dengan demikian, terobosan ini bukan hanya mengubah paradigma dalam industri kendaraan bermotor, tetapi juga menggiring dunia menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan dengan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. (Sumber : CNBC Indonesia, Editor : KBO Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *