Drone Melintas dan Mobil Brimob: Selasa Mencekam di Kejaksaan Agung Jakarta

Foto : Jampidsus Kejagung Febrie Adriansyah

Peningkatan Pengamanan di Kejaksaan Agung Terkait Kasus-Kasus Besar yang Ditangani

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Selasa (21/5/2024) menjadi hari yang penuh ketegangan di Kejaksaan Agung, ketika sebuah drone melintas di atas gedung tersebut, memicu respons cepat dari petugas keamanan. Insiden ini terjadi di tengah-tengah penanganan sejumlah kasus besar oleh Kejaksaan Agung, termasuk kasus korupsi dengan kerugian negara fantastis yang melibatkan tokoh-tokoh besar. Sabtu (25/5/2024)

Pada awalnya, suasana di Kejaksaan Agung terasa biasa saja. Pejabat Pidsus Kejaksaan Agung melayani sejumlah awak media terkait perkembangan kasus-kasus yang ditangani.

Bacaan Lainnya

Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah, menjawab pertanyaan dengan santai, diiringi tawa-tawa kecil di antara sesi tanya-jawab. Namun, suasana berubah drastis sekitar pukul 19.00 WIB saat ada laporan tentang drone yang melintas di atas gedung.

Petugas keamanan segera bertindak responsif. Tim penembak drone disiagakan, sementara petugas pengamanan dalam gedung dan di sekitar lapangan meningkatkan kewaspadaan.

Rompi hitam terlihat di antara petugas pengamanan, sementara Mobil Polisi Militer (PM) ditempatkan di depan gerbang sebagai langkah pencegahan tambahan.

Kejadian ini tidak berdiri sendiri. Pada malam sebelumnya, Senin (20/5/2024), sebuah rombongan mobil pengurai massa Brimob melewati Kejaksaan Agung, lengkap dengan lampu strobo yang menyala.

Peristiwa ini telah terjadi sebelumnya, namun pada Selasa (21/5/2024), pengamanan diperketat dengan kedatangan tambahan personel dari berbagai kesatuan militer, termasuk Polsek Kebayoran Baru.

Ketegangan semakin terasa ketika empat mobil hitam diduga Brimob melintas di depan gerbang Kejaksaan Agung pada pukul 22.40 WIB. Mobil Polisi Militer yang semula parkir di dalam gerbang langsung bergerak ke luar, sementara tambahan personel dari berbagai unsur terlihat di sekitar area Kejaksaan Agung.

Ketut Sumedana, Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, menjelaskan bahwa peningkatan pengamanan merupakan respons yang wajar dalam penanganan perkara besar. Kejaksaan Agung saat ini tengah menangani sejumlah kasus korupsi dengan kerugian negara yang signifikan, termasuk kasus impor gula, emas, dan timah.

“Meningkatkan keamanan adalah hal yang biasa ketika menghadapi perkara besar. Pengamanan harus diperketat untuk menjaga keamanan dan kelancaran proses penegakan hukum,” ujar Ketut Sumedana.

Meskipun Kejaksaan Agung tidak merinci kasus mana yang menjadi fokus peningkatan pengamanan, namun pihaknya menegaskan bahwa tidak ada keterkaitan langsung antara peningkatan pengamanan dengan insiden yang menimpa Jampidsus Febrie Adriansyah beberapa waktu lalu.

Insiden tersebut melibatkan dugaan pengawasan oleh sejumlah orang yang diduga merupakan anggota Densus 88 Polri saat Jampidsus Febrie sedang makan malam di sebuah restoran di Jakarta Selatan.

“Saya tidak mengomentari insiden tersebut. Jampidsus Febrie dalam keadaan baik-baik saja. Semua berjalan seperti biasa. Peningkatan pengamanan adalah langkah yang diperlukan dalam situasi di mana penanganan perkara sedang intensif,” tegas Ketut Sumedana.

Meskipun demikian, masyarakat tetap diimbau untuk tetap tenang dan percaya pada proses hukum yang sedang berlangsung. Kejaksaan Agung berkomitmen untuk menjaga keamanan dan melindungi kepentingan publik dalam menegakkan hukum.

Seiring dengan peningkatan pengamanan di Kejaksaan Agung, masyarakat juga diharapkan untuk tetap mendukung proses penegakan hukum dengan memberikan informasi yang relevan kepada pihak berwenang.

Dengan kerjasama yang baik antara pihak keamanan dan masyarakat, diharapkan proses penegakan hukum dapat berjalan dengan lancar dan adil, serta memberikan keadilan bagi semua pihak yang terlibat. (KBO-babel/tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *