Kaesang Pangarep Menangis Saat Bahas Soal Hujatan Netizen terhadap Erina dan Bayinya

Foto: Kaesang Pangarep

Kaesang Pangarep Ungkap Kesedihan Terhadap Hujatan Netizen untuk Istri dan Anaknya

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep, baru-baru ini mengungkapkan perasaannya terkait hujatan yang diterima oleh istrinya, Erina Gudono, dan anak mereka, Bebingah Sang Tansahayu. Dalam program podcast “Podcast Depan Pintu” (PDP) episode ke-79 yang ditayangkan di kanal YouTube miliknya, Kaesang terlihat menangis saat membahas perundungan yang dialami keluarganya oleh warganet. Selasa (22/10/2024)

Momen emosional ini terjadi pada Jumat (18/10/2024) ketika komedian Nunung, sebagai bintang tamu, menyampaikan simpatinya kepada Kaesang dan Erina. Nunung mengungkapkan keprihatinan terhadap hujatan yang ditujukan kepada keluarga Kaesang, terutama mengenai kondisi fisik Erina dan bayi mereka.

Bacaan Lainnya

“Naluri aku sebagai seorang ibu, bagaimana kalau itu anakku. Pada saat lagi hamil kenapa, sih, fisik yang dihajar (dihujat)?” ungkap Nunung, menggarisbawahi ketidakadilan dari komentar-komentar negatif yang ditujukan kepada Erina.

Kaesang kemudian menjelaskan bahwa meskipun ia berusaha untuk menahan diri ketika hujatan mengenai dirinya dan Erina muncul, ia tidak bisa menahan emosi ketika hujatan tersebut menyangkut anaknya.

“Kadang saya, tuh, kalau pas begitu melihat, kalau menghujat Erina saya coba nahan,” kata Kaesang.

“Tapi waktu ada yang doain jelek buat bayi saya kayak enggak kuat waktu itu saya karena ngomongin tentang anak,” imbuhnya sambil mengusap air mata.

Pengakuan Kaesang mengenai perasaannya yang mendalam tentang anaknya, Bebingah Sang Tansahayu, menunjukkan betapa besarnya dampak hujatan tersebut terhadap kesehatan mentalnya.

Ia mengaku bahwa kritik dan perundungan yang dialamatkan kepada Erina masih bisa ia toleransi, namun ketika anaknya menjadi sasaran, hal itu menjadi sangat menyakitkan.

“Karena suaminya di politik jadi itu memang risiko. Tapi ya kadang saya tuh kalau pas begitu melihat, kalau menghujat Erina saya coba nahan,” ungkap Kaesang kembali.

“Tapi pas ada yang doain jelek buat bayi saya, sorry sorry,” lanjutnya sambil menyeka air mata.

Sebelumnya, Kaesang dan Erina telah menjadi sasaran kritik publik, terutama terkait gaya hidup mereka yang dianggap mewah. Kritik tersebut mencuat ketika pasangan ini menggunakan jet pribadi dan ketika Erina membagikan momen menikmati roti lapis lobster yang harganya mencapai ratusan ribu.

Komentar negatif terus berlanjut, terutama setelah Erina menghadapi hujatan terkait hidangan omakase yang dipesan untuknya di rumah sakit pasca melahirkan.

Kaesang menyampaikan rasa syukurnya setelah kelahiran putri pertama mereka pada 15 Oktober 2024 di RSU Bunda Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 07.02 WIB.

“Alhamdulillah semuanya sehat dan kami juga sudah memberikan nama. Namanya Bebingah Sang Tansahayu,” ujar Kaesang dengan penuh kebahagiaan.

Momen kelahiran ini seharusnya menjadi saat bahagia bagi pasangan ini, namun justru dibayangi oleh hujatan dari netizen yang tidak berhenti mengkritik.

Kondisi ini menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh keluarga yang berada di bawah sorotan publik. Kaesang, sebagai seorang figur publik yang juga aktif dalam politik, menyadari risiko yang datang bersama dengan posisi tersebut. Namun, ia tetap berusaha untuk menjaga kesehatan mental dan emosi keluarganya, terutama ketika anak mereka menjadi sasaran hujatan yang tidak beralasan.

Kejadian ini juga menunjukkan bagaimana media sosial dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap kehidupan pribadi seseorang, terutama bagi mereka yang memiliki profil publik.

Kaesang Pangarep, meskipun mencoba untuk menahan diri dari serangan-serangan tersebut, tetap merasakan dampak emosional yang dalam ketika melihat keluarganya diserang.

Ke depan, diharapkan publik bisa lebih bijaksana dalam memberikan komentar dan kritik, terutama terhadap individu yang tidak bisa membela diri, seperti anak-anak. Kasus ini juga menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih berempati dan menyadari dampak dari setiap kata yang kita ucapkan di dunia maya. (Sumber: CNBC Indonesia, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *