Spekulasi di Balik Keputusan Raffi Ahmad Tak Jadi Wakil Menteri dalam Kabinet Merah Putih

Foto: Raffi Ahmad saat tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Kertanegara, Selasa (15/10). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)

Mengungkap Alasan Raffi Ahmad Tak Jadi Wakil Menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Presenter dan selebriti Raffi Ahmad tidak masuk dalam daftar 109 nama menteri dan wakil menteri kabinet Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, Raffi sempat dipanggil oleh Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Selasa (15/10/2024). Senin (21/10/2024)

Dalam pertemuan tersebut, banyak yang berspekulasi bahwa Raffi akan mengisi posisi Wakil Menteri Ekonomi Kreatif di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun, setelah pengumuman resmi kabinet, nama Raffi tidak muncul dalam daftar menteri yang diumumkan, menimbulkan berbagai spekulasi mengenai alasan di balik keputusan ini.

Bacaan Lainnya

Tiga artis yang dipanggil oleh Prabowo di Kertanegara adalah Giring Ganesha, Raffi Ahmad, dan Yovie Widianto. Namun, hanya Giring Ganesha yang disebut oleh Prabowo dalam pengumuman kabinet di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Minggu (20/10/2024) malam.

Giring diangkat sebagai Wakil Menteri Kebudayaan mendampingi Fadli Zon yang ditunjuk sebagai Menteri Kebudayaan. Menurut rencana, 53 menteri dan 56 wakil menteri terpilih akan dilantik oleh Prabowo pada siang ini.

Media merangkum, diduga terdapat dua alasan yang diduga menyebabkan Raffi Ahmad tidak jadi menteri dan wakil menteri dalam kabinet Prabowo.

1. Raffi Ahmad Sempat Bimbang

Sebelum pertemuan dengan Prabowo, Raffi Ahmad dilaporkan sempat mengalami kebimbangan mengenai posisinya. Hal ini diungkapkan oleh pengacara kondang Hotman Paris yang mengatakan bahwa Raffi menghubunginya sebelum bertemu Prabowo.

“Dia nanya ke saya, gimana ini, Bang?” ujar Hotman saat ditemui di Kopi Gemoy, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (19/10/2024).

Hotman memberikan nasihat kepada Raffi, mengingatkan bahwa tanggung jawab sebagai menteri akan membawa perubahan besar dalam hidupnya.

“Saya bilang, kalau lu jadi menteri, nggak bisa lagi kayak gini-gini (joget-joget) di acara TV. Lu harus berhenti. Kalau cuma utusan khusus (presiden) sih, masih mungkin,” jelas Hotman.

Menurutnya, Raffi tampak galau dan bingung mengenai keputusan tersebut.

Hotman menambahkan, “Dia cuma bilang, gue juga pusing nih. Bayangin, kalau gue jadi menteri, nggak bisa dansa lagi, nggak bisa bergaya kayak gini, nggak keren. Pakai sepatu keren aja nggak bisa.”

Kekhawatiran Raffi mengenai perubahan gaya hidupnya ini menjadi pertimbangan penting dalam pengambilan keputusan. Sebagai seorang entertainer yang dikenal dengan gaya dan penampilannya, tugas sebagai menteri tentu akan membatasi kebebasannya di dunia hiburan.

Keputusan untuk beralih dari dunia hiburan ke dunia politik bukanlah hal yang mudah, dan bimbangnya Raffi menjadi salah satu faktor yang membuatnya mundur dari pencalonan tersebut.

2. Raffi Ahmad Jadi Staf Utusan Khusus Presiden

Raffi Ahmad kemudian mengungkapkan isi pertemuannya dengan Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Ia menyatakan bahwa dirinya diminta untuk membantu Prabowo dalam menjalankan pemerintahan.

“Kita sama-sama membantu beliau. Maksudnya kalau saya membantu bidang yang saya kuasai,” kata Raffi pada Selasa (15/10/2024).

Ia merinci bahwa bidang yang dikuasainya meliputi generasi muda dan kesenian.

“Nanti selebihnya dan lebih pastinya Pak Prabowo yang mengumumkan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Raffi juga menyebutkan bahwa ia telah menandatangani pakta integritas terkait amanah yang akan diembannya. Dalam konteks posisinya di pemerintahan Prabowo-Gibran, politikus PAN Bima Arya Sugiarto memberikan bocoran bahwa Raffi dan Yovie Widianto akan menempati posisi staf utusan khusus presiden.

“Saya dengar Raffi Ahmad staf utusan khusus, Yovie juga staff khusus,” ungkap Bima Arya usai mengikuti pembekalan di kediaman Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (17/10/2024) malam.

Dalam hal ini, Yovie Widianto juga menjelaskan perannya dalam pemerintahan Prabowo. Musisi tersebut mengungkapkan bahwa ia akan menangani soal pemberdayaan ekonomi kreatif.

“Pemberdayaan ekonomi kreatif,” kata Yovie pada Selasa.

Namun, ia tidak mau mengungkapkan lebih lanjut mengenai apakah dirinya bakal ditunjuk menjadi wakil menteri.

“Tadi tuh baru dipanggil saja, jadi belum berani ngomong apa-apa, saya hanya memberikan masukan kepada presiden tugasnya,” ujarnya.

Yovie menambahkan, “40 tahun saya kan di industri ini, sudah tahu bagaimana dengan negara-negara sahabat kita dengan Singapura, dengan Korea, kerja sama selama ini juga. Mungkin nanti bisa mempercepat pemberdayaan ini,” jelasnya.

Ini menunjukkan bahwa meskipun Raffi tidak menjadi menteri, ia tetap memiliki peran penting dalam membantu pemerintah, terutama dalam konteks yang lebih sesuai dengan latar belakang dan keahlian yang dimilikinya.

Dari keseluruhan situasi ini, banyak pengamat dan penggemar yang berspekulasi mengenai langkah Raffi Ahmad ke depan. Sejumlah pihak berharap agar Raffi tetap berkontribusi dalam dunia hiburan meskipun ia mengambil peran dalam pemerintahan.

Dengan karier yang telah dibangunnya di dunia hiburan, Raffi tentu menghadapi dilema antara menjaga popularitasnya sebagai entertainer dan memenuhi tanggung jawab publik sebagai staf utusan khusus presiden.

Keputusan Raffi Ahmad untuk tidak menjabat sebagai menteri menunjukkan betapa kompleksnya dunia politik dan hiburan di Indonesia. Meskipun Raffi mungkin tidak duduk di kursi menteri, kontribusinya di sektor yang ia kuasai diharapkan dapat membawa dampak positif bagi generasi muda dan industri kreatif di tanah air.

Apakah Raffi akan tetap aktif di dunia hiburan sembari menjalankan tugasnya atau memilih untuk fokus sepenuhnya dalam dunia politik dan pemerintahan, hanya waktu yang akan menjawab. (Sumber: Tribunnews, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *