Pemulangan 81 Warga Babel Korban TPPO di Myanmar Dimulai Pekan Depan, Eddy Beberkan Rincian Jadwal

Foto: Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Eddy Iskandar (dok. DPRD Babel/Ist)

81 Korban TPPO Asal Bangka Belitung di Myanmar Segera Dipulangkan, Eddy Iskandar Ungkap Tanggal Kepulangan

KBO-BABEL.COM (Bangka Belitung) – Kabar baik datang untuk 81 warga Bangka Belitung (Babel) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar. Setelah menjalani masa sulit, mereka dijadwalkan segera kembali ke tanah air dalam waktu dekat. Senin (10/3/2025)

Wakil Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Eddy Iskandar, memastikan informasi ini setelah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Imigran Indonesia (KPPII).

Bacaan Lainnya

“Tadi saya menghubungi secara langsung bahwa rencana kepulangan dari Myanmar akan dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri pada 17, 18, dan 19 Maret 2025,” ujar Eddy Iskandar, Senin (10/3/2025).

Sebanyak 81 warga Bangka Belitung sebelumnya terdeteksi menjadi korban TPPO di perbatasan Myanmar. Mereka merupakan bagian dari ratusan korban lainnya yang tersebar di wilayah tersebut.

“Untuk yang pulang dalam jumlah yang cukup banyak, sekitar 500 orang, mudah-mudahan termasuk yang dari Provinsi Bangka Belitung,” jelas Eddy.

Pemulangan Jadi Tanggung Jawab Kemenlu

Eddy menegaskan bahwa tanggung jawab pemulangan korban dari Myanmar ke Indonesia sepenuhnya berada di bawah wewenang Kementerian Luar Negeri. Menurutnya, hal ini merupakan langkah strategis yang telah disiapkan pemerintah pusat guna memastikan keselamatan dan kepulangan para korban TPPO.

“Yang harus kita pikirkan, bagaimana kepulangan mereka dari Jakarta ke Bangka Belitung. Kita punya skema itu akan ditanggung oleh Pemerintah Provinsi,” ujar Eddy.

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan beberapa cara untuk mendanai pemulangan ini dari Jakarta ke Bangka Belitung. Salah satu opsi yang sedang didorong adalah melibatkan Bank Sumsel Babel untuk turut berkontribusi dalam proses pemulangan ini.

“Kita melihat salah satunya mendorong bagaimana Bank Sumsel Babel ikut serta berkontribusi membantu pemulangan ini,” ungkapnya lebih lanjut.

Eddy berharap dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat, untuk membantu proses kepulangan hingga rehabilitasi para korban. Ia menekankan bahwa pemulangan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab bersama.

Sementara itu, keluarga para korban di Bangka Belitung menyambut kabar ini dengan harapan besar. Mereka berharap proses kepulangan berjalan lancar dan para korban dapat segera kembali ke pelukan keluarga.

Dengan jadwal pemulangan yang sudah ditetapkan, proses pemulangan ini menjadi langkah konkret pemerintah dalam melindungi warganya dari kejahatan TPPO sekaligus memberikan harapan baru bagi korban dan keluarganya. (Sumber: Bangka Pos, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *