Bank Sumsel Babel Dianggap Abaikan Permintaan Pemprov Babel untuk Fasilitas EDC dan QRIS Dinamis di Samsat
KBO-BABEL.COM (Bangka) – Bank Sumsel Babel kembali menjadi sorotan setelah dinilai tidak responsif terhadap permintaan penyediaan fasilitas Mesin EDC (Electronic Data Capture) dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) Dinamis untuk Samsat se-Bangka Belitung. Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel), yang juga merupakan salah satu pemegang saham di bank tersebut, merasa kecewa dengan lambannya tindak lanjut dari permintaan yang sudah disampaikan sejak lama. Senin (17/2/2025)
Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Edi Nasapta, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap sikap Bank Sumsel Babel yang dianggap tidak memberikan tanggapan serius.
Permintaan untuk penyediaan fasilitas mesin EDC dan QRIS Dinamis ini diutarakan sejak beberapa waktu lalu, namun hingga kini belum ada realisasi atau respon yang memadai dari pihak bank.
“Saya sangat kecewa karena sampai saat ini Bank Sumsel Babel tidak pernah menanggapi permintaan kami, untuk mesin EDC dan QRIS saja lama sekali, apalagi permohonan penyediaan mesin ATM di setiap Samsat,” kata Edi Nasapta saat melakukan kunjungan kerja ke Samsat Kabupaten Bangka, beberapa waktu lalu.
Edi menambahkan, fasilitas seperti mesin EDC dan QRIS Dinamis sangat diperlukan untuk mendukung kelancaran pelayanan publik, khususnya dalam hal pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Dengan adanya mesin EDC dan QRIS, proses transaksi di Samsat dapat dilakukan dengan lebih cepat, meminimalisir kesalahan, serta mengurangi antrian panjang yang sering terjadi akibat penggunaan sistem manual.
Ia menegaskan bahwa Pemprov Babel sebagai pemegang saham di Bank Sumsel Babel seharusnya bisa memperoleh perhatian lebih terkait kebutuhan pelayanan publik. Sebagai pemegang saham, Pemprov Babel berhak meminta bank tersebut untuk mendukung program-program yang langsung berkaitan dengan kepentingan masyarakat.
“Kita tidak bisa memahami mengapa Bank Sumsel Babel tidak merespons permintaan ini. Padahal, Pemprov Babel adalah salah satu pemegang sahamnya. Ini seharusnya menjadi prioritas bagi bank untuk mendukung kepentingan daerah,” tegas Edi.
Lebih lanjut, Edi menegaskan bahwa teknologi mesin EDC dan QRIS Dinamis sudah banyak diterapkan di berbagai daerah di Indonesia dan terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Oleh karena itu, Pemprov Babel berharap fasilitas ini segera tersedia untuk mempermudah masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor, yang pada gilirannya juga meningkatkan kualitas pelayanan Samsat di daerah.
“Masyarakat Babel berhak mendapatkan pelayanan yang sama baiknya, kami tidak meminta hal yang sulit, ini adalah teknologi yang sudah banyak digunakan di berbagai daerah,” ujarnya.
Edi Nasapta juga mengingatkan bahwa lambannya tanggapan Bank Sumsel Babel terhadap permintaan ini menjadi isu penting yang perlu segera diselesaikan. Ia berharap agar bank tersebut tidak hanya menunggu perintah, namun juga aktif memberikan solusi yang dibutuhkan masyarakat.
“Kami berharap ini menjadi perhatian serius. Jangan sampai kekecewaan ini berlarut-larut. Masyarakat Babel menunggu pelayanan yang lebih baik,” ucapnya.
Sebagai pemegang saham, Pemprov Babel berencana memberikan tekanan agar Bank Sumsel Babel segera menindaklanjuti permintaan tersebut dan memenuhi kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan untuk meningkatkan pelayanan publik.
Edi menekankan bahwa ini adalah langkah penting agar Bank Sumsel Babel bisa lebih peka terhadap kebutuhan masyarakat dan mendukung kemajuan pelayanan publik di Provinsi Bangka Belitung. (Sumber: Babelsatu.com, Editor: KBO-Babel)