Ustaz Adi Hidayat: Sosok yang Banyak Diusulkan Sebagai Pengganti Gus Miftah di Posisi Utusan Khusus Presiden
KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Setelah polemik yang melibatkan Gus Miftah, mantan Utusan Khusus Presiden bidang keagamaan yang mengundurkan diri, nama Ustaz Adi Hidayat (UAH) muncul sebagai sosok yang dinilai layak menggantikan posisi tersebut. Ustaz Adi Hidayat dianggap sebagai tokoh agama Islam yang memiliki pendekatan dakwah yang relevan dengan perkembangan zaman serta keilmuan yang mendalam sebagai seorang pendakwah yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Senin (9/12/2024)
Latar Belakang Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat adalah ulama yang lahir di Pandeglang, Banten, pada 11 September 1984. Sejak kecil, ia menunjukkan prestasi luar biasa baik di sekolah formal maupun di madrasah, yang menunjukkan kecintaannya terhadap ilmu agama. UAH dikenal luas melalui dakwahnya, baik secara langsung maupun melalui platform digital.
Saat ini, Ustaz Adi Hidayat menjabat sebagai Wakil Ketua I Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022–2027. Sosok yang akrab disapa UAH ini juga mendirikan Quantum Akhyar Institute pada 2013, sebuah lembaga yang fokus pada studi Islam dan pengembangan dakwah.
Lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat juga mendirikan kanal YouTube Adi Hidayat Official pada 2016, yang kini menjadi salah satu media utama untuk menjangkau umat Islam lebih luas. Kanal YouTube tersebut juga menjadi penyalur siaran dakwah yang berhasil menjangkau jutaan jamaah di Indonesia dan dunia.
Pendidikan dan Awal Karier
Ustaz Adi Hidayat adalah putra dari pasangan Warso Supena dan Hj. Rafiah Akhyar. Pada tahun 1997, ia melanjutkan pendidikan menengah di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah di Garut, di mana ia mengasah pengetahuan agama dan pengetahuan umum secara seimbang.
Selama di pesantren, UAH sering mewakili sekolahnya dalam berbagai kompetisi syarah Al-Qur’an tingkat provinsi. Ia kemudian melanjutkan studi di Fakultas Dirasat Islamiyyah, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan pada 2005, mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kulliyyah Dakwah Islamiyyah, Tripoli, Libya.
Di Libya, Ustaz Adi Hidayat mempelajari berbagai disiplin ilmu Islam secara intensif, termasuk Al-Qur’an, hadis, fikih, usul fikih, tarikh, dan bahasa Arab. Ia juga ber-talaqqi langsung dengan ulama bersanad internasional, yang semakin memperkaya ilmunya. Kembali ke Indonesia pada 2011, ia mengasuh Pondok Pesantren Al-Qur’an Al-Hikmah di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Mendirikan Quantum Akhyar Institute dan Dakwah Digital
Pada 2013, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Quantum Akhyar Institute yang menjadi lembaga pendidikan yang dikenal melalui program-program seperti Sekolah Terbuka UAH, At-Taisir Learning Center, dan program 30 Hari Hafal Al-Qur’an.
Selain itu, UAH juga meluncurkan Akhyar TV pada 2016, yang menjadi media dakwah utama. Kanal ini, bersama YouTube Adi Hidayat Official, memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau umat Islam di berbagai penjuru dunia.
Dengan gaya dakwah yang mudah dipahami, Ustaz Adi Hidayat telah menjadi salah satu ulama yang paling berpengaruh di Indonesia. Jamaahnya yang besar, baik secara langsung maupun melalui platform digital, menjadi bukti atas dedikasinya dalam menyampaikan pesan Islam kepada masyarakat luas.
Sebagai pemimpin yang aktif dalam organisasi besar seperti Muhammadiyah, ia memiliki pengaruh yang kuat dalam pengembangan dakwah Islam di era modern.
Penghargaan dan Pengakuan Akademik
Ustaz Adi Hidayat telah menerima berbagai penghargaan akademik sepanjang kariernya, termasuk dua gelar doktor honoris causa. Pada 2019, ia menerima gelar doktor honoris causa dalam bidang pelayanan masyarakat dan dakwah Islam internasional dari Passion International University of America. Pada 2023, ia juga menerima gelar doktor honoris causa dalam bidang manajemen pendidikan Islam dari Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Selain penghargaan akademik, UAH juga dikenal sebagai penulis produktif yang telah menghasilkan lebih dari 12 karya dalam bahasa Arab dan Indonesia, termasuk buku-buku terkenal seperti Quantum Arabic Metode Akhyar (2011), Ma’rifatul Insan (2012), dan Muslim Zaman Now: Hafal Al-Qur’an dalam 30 Hari (2018).
Kontroversi dan Respons Publik
Meskipun memiliki pengaruh besar, Ustaz Adi Hidayat juga sering menjadi pusat perhatian publik karena beberapa klaim yang kontroversial. Salah satunya adalah pernyataan bahwa pahlawan nasional Kapitan Pattimura adalah seorang Muslim bernama Ahmad Lussy.
Pernyataan ini memicu respons dari berbagai pihak, termasuk keluarga keturunan Thomas Matulessy, yang menanggapi klaim tersebut dengan penolakan.
UAH juga pernah menghubungkan surat Asy-Syu’ara’ dalam Al-Qur’an dengan larangan bermusik, yang menimbulkan perdebatan dengan beberapa ulama lain yang tidak sepakat dengan penafsiran tersebut.
Kehidupan Pribadi dan Keluarga
Di luar dunia dakwah, Ustaz Adi Hidayat dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan sangat mencintai keluarganya. Ia menikah dengan Shufairok, seorang wanita asal Lasem, Rembang, dan dikaruniai lima anak, yaitu Muhammad Hamil Quran, Amelia Habibatul Musthofa, Muhammad Abdullah Amali, Rabi’ati Khairatun Hisan, dan Amira Rafi’ati Muslimah. Kehidupan pribadi UAH yang harmonis dengan keluarga menjadi salah satu sisi yang menarik dari sosoknya sebagai seorang ulama.
Kontribusi Terbaru dan Peran Internasional
Pada 2021, Ustaz Adi Hidayat meluncurkan Pesantren Virtual Mira, sebuah inisiatif yang semakin memperluas dakwahnya di era digital. Selain itu, ia juga memimpin penggalangan dana sebesar Rp30 miliar untuk membantu Palestina.
Pada 2 Juni 2024, Ustaz Adi Hidayat dipercaya untuk menjadi pemateri utama dalam Festival Turats Islami di Malaysia, mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Hal ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai ulama yang tidak hanya berpengaruh di dalam negeri tetapi juga di dunia internasional.
Dengan segala prestasi, karya, dan kontribusinya dalam bidang dakwah, Ustaz Adi Hidayat kini menjadi sosok yang diharapkan menggantikan posisi Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden bidang keagamaan.
Gaya dakwah-nya yang mudah dipahami dan kedalaman ilmunya menjadikannya tokoh yang sangat relevan dalam konteks perkembangan zaman.
Ustaz Adi Hidayat tidak hanya berperan sebagai pendakwah di Indonesia, tetapi juga sebagai figur internasional yang membawa pesan Islam secara global. (Sumber: Antara, Editor: KBO-Babel)