Ritual Adat Seserahan: Jalan Erzaldi Rosman Menuju Pilgub Babel Bersama Yuri Kemal
KBO-BABEL.COM (Manggar, Belitung Timur) – Suasana di Manggar, Kabupaten Belitung Timur, pagi itu begitu semarak. Seolah mengulang prosesi lamaran adat pernikahan, Erzaldi Rosman Djohan, mantan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, melakukan sebuah langkah politik yang simbolis. Dengan segala hormat, ia menyampaikan seserahan kepada Yuri Kemal Fadlullah, tokoh muda yang diincar sebagai calon wakilnya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bangka Belitung mendatang. Kamis (22/8/2024).
Prosesi ini tidak hanya mengangkat isu politik, tetapi juga budaya lokal yang kaya. Kedatangan Erzaldi beserta rombongannya menuju kediaman Yusril Izha Mahendra, ayah dari Yuri Kemal Fadlullah, diwarnai oleh serangkaian tantangan adat yang harus ia lalui sebelum diterima sebagai calon pasangan politik.
Rombongan Erzaldi tiba di Manggar dengan harapan besar, namun mereka segera dihadang oleh penjaga adat Belitung Timur yang bertindak sebagai penjaga gerbang.
Sesuai tradisi Melayu, mereka tidak akan membiarkan siapa pun melangkah ke dalam rumah tanpa melalui prosesi adat yang ditentukan. Di sinilah, budaya lokal memainkan peran sentral dalam politik, menunjukkan bagaimana adat istiadat masih sangat dihormati di daerah ini.
Langkah pertama yang harus dilalui Erzaldi adalah menyantap sekapur sirih. Ini bukan sekadar makanan, tetapi simbol penghormatan terhadap budaya Melayu Belitung Timur.
Sirih yang disajikan oleh penari penyambut tamu itu adalah simbol restu dan penerimaan dari masyarakat setempat.
Erzaldi, bersama istrinya Melati Rosman, dengan tenang menerima sirih tersebut, mengunyahnya sebagai tanda kesediaan mereka mengikuti adat setempat.
Namun, tantangan belum selesai di situ. Ketika mereka hendak melangkah lebih dekat ke rumah Yusril Izha Mahendra, mereka kembali dihadang oleh penjaga adat yang meminta Erzaldi untuk berbalas pantun.
Ini adalah bagian dari tradisi adat yang sangat dihormati di Belitung Timur, di mana pantun menjadi sarana komunikasi yang sarat makna dan simbolisme.
Erzaldi, yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, membawa serta seorang ahli pantun yang segera beraksi untuk memenuhi tantangan ini.
Pantun pun berbalas, antara penjaga adat dan rombongan Erzaldi. Suasana yang semula penuh ketegangan berubah menjadi hangat dan meriah.
Para penjaga adat akhirnya mengizinkan Erzaldi dan rombongannya untuk melanjutkan langkah mereka menuju rumah Yusril, setelah merasa puas dengan jawaban pantun yang diberikan.
Ini adalah kemenangan kecil yang menandakan bahwa Erzaldi telah mendapatkan restu awal dari masyarakat adat setempat.
Setibanya di pekarangan rumah, Erzaldi disambut hangat oleh Yusril Izha Mahendra, seorang tokoh nasional yang disegani, sekaligus ayah dari Yuri Kemal Fadlullah.
Pertemuan itu tidak hanya menggambarkan hubungan politik yang kuat, tetapi juga memperlihatkan bagaimana tradisi adat tetap dihormati dalam proses pengambilan keputusan politik di Bangka Belitung.
Dalam prosesi tersebut, Erzaldi menyerahkan seserahan berupa sekapur sirih kepada Yusril.
Sekapur sirih ini bukan hanya sebuah hadiah, tetapi simbol permohonan restu agar Yuri Kemal Fadlullah dapat menjadi pasangan politiknya sebagai calon Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Prosesi ini mencerminkan bagaimana adat dan budaya setempat dipadukan dalam dinamika politik, menunjukkan bahwa dalam politik, tidak hanya kalkulasi dan strategi yang penting, tetapi juga penghormatan terhadap nilai-nilai lokal.
Bagi masyarakat Belitung Timur, prosesi ini tentu memiliki makna yang mendalam.
Ini bukan hanya soal politik, tetapi juga soal identitas, di mana tradisi leluhur mereka diangkat dan dihormati oleh tokoh-tokoh yang berpengaruh di daerah itu.
Bagi Erzaldi, ini bukan sekadar langkah politik, tetapi juga bentuk komitmen untuk menjaga dan merawat budaya lokal di tengah dinamika modernitas.
Yuri Kemal Fadlullah sendiri, meskipun masih muda, dianggap sebagai sosok yang memiliki potensi besar untuk membawa perubahan di Bangka Belitung.
Sebagai anak dari Yusril Izha Mahendra, ia telah dibesarkan dalam lingkungan yang sarat dengan pemahaman politik dan hukum.
Dukungan dari Erzaldi tentu akan menjadi dorongan besar bagi karier politiknya.
Dengan prosesi adat ini, Erzaldi tidak hanya mengukuhkan niatnya untuk maju kembali dalam Pilgub Babel, tetapi juga menegaskan pentingnya menjaga tradisi dan budaya lokal dalam setiap langkah politik yang diambil.
Ini adalah pesan kuat bahwa politik di Bangka Belitung harus selalu selaras dengan nilai-nilai kearifan lokal yang sudah mengakar kuat dalam masyarakat.
Prosesi tersebut berakhir dengan suasana penuh kehangatan, di mana Yusril menyatakan dukungannya terhadap pasangan ini.
Dengan senyum penuh arti, ia menerima seserahan dari Erzaldi sebagai tanda bahwa ia merestui putranya untuk bergandengan tangan dengan Erzaldi dalam perhelatan politik yang akan datang.
Ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju Pilgub Babel, namun dengan restu yang diberikan melalui prosesi adat yang khidmat ini, Erzaldi dan Yuri Kemal telah mengambil langkah pertama yang kuat.
Mereka tidak hanya siap bertarung di arena politik, tetapi juga telah mendapatkan dukungan dari budaya dan tradisi lokal yang akan menjadi fondasi kuat dalam perjalanan mereka ke depan. (Sinyu Pengkal/KBO Babel)