Media Asing Soroti Rapat Kabinet Pertama Jokowi di IKN

Foto: Jokowi Gelar Rapat Kabinet Perdana di Nusantara (Dok. Sekretariat Presiden)

Jokowi Gelar Rapat Kabinet Perdana di Nusantara: Media Internasional Fokus pada Keterlambatan dan keberlanjutan Mega Proyek

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Senin, 12 Agustus 2024, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat kabinet pertamanya di ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Langkah ini menjadi sorotan media asing, dengan penekanan pada tantangan yang dihadapi proyek megaproyek senilai US$32 miliar dan upaya Jokowi untuk memastikan kelanjutan proyek menjelang akhir masa jabatannya. Selasa (13/8/2024)

Artikel dari Agence France-Presse (AFP) dengan judul “Indonesia president holds first cabinet meeting in future capital” melaporkan, “Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada hari Senin menggelar rapat kabinet pertamanya di ibu kota masa depan negara ini, meskipun sebagian besar kota masih dalam tahap pembangunan karena terlambat dari jadwal.”

Bacaan Lainnya

AFP mencatat bahwa megaproyek Nusantara, yang direncanakan untuk diresmikan pada 17 Agustus bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia, menghadapi sejumlah kendala termasuk keterlambatan pembangunan dan masalah pendanaan. Keterlambatan ini telah menimbulkan keraguan tentang jadwal penyelesaian ibu kota baru tersebut.

Dalam konteks ini, Jokowi tetap memuji kota yang sedang dalam proses pembangunan itu. Ia menegaskan, “tidak semua negara memiliki kesempatan, memiliki kemampuan untuk membangun ibu kota mereka mulai dari nol.”

Ini menunjukkan keyakinan Jokowi terhadap pentingnya proyek ini untuk masa depan Indonesia.

Menteri Pertahanan dan calon presiden mendatang, Prabowo Subianto, juga dilaporkan turut hadir dalam rapat kabinet di Nusantara. Tertulis bagaimana Prabowo berjanji untuk melanjutkan pembangunan ibu kota setelah ia menjabat bulaan november nanti.

AFP memuat, “Menghilangkan keraguan atas kesediaannya untuk melaksanakan proyek warisan Jokowi.”

“Jokowi menghidupkan kembali rencana yang telah lama tertunda untuk memindahkan ibu kota segera setelah menjabat pada tahun 2019 setelah para ahli memperingatkan Jakarta, kota besar berpenduduk 12 juta orang, akan tenggelam,” tulisnya.

Reuters dalam artikelnya yang berjudul “Indonesia holds first cabinet meeting in planned new capital, Nusantara” menggarisbawahi upaya Jokowi untuk meyakinkan investor bahwa megaproyek Nusantara akan tetap berjalan sesuai rencana.

Dinyatakan, “Presiden Indonesia Joko Widodo mengadakan rapat kabinet pertamanya di ibu kota barunya yang direncanakan, Nusantara, pada hari Senin, saat pemimpin yang akan lengser tersebut berusaha meyakinkan investor bahwa megaproyek senilai US$32 miliar miliknya tetap berjalan sesuai rencana sebelum ia lengser pada bulan Oktober ini.”

Reuters juga menyebutkan bahwa proyek ini bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah di Jakarta, seperti kepadatan dan penurunan permukaan tanah, tetapi menghadapi berbagai masalah termasuk keterlambatan konstruksi dan kurangnya investasi asing.

Nikkei media dari Jepang menyoroti lima aspek penting terkait rapat Jokowi di IKN. Pertama, mereka mempertanyakan apakah Nusantara akan secara resmi menjadi ibu kota baru Indonesia. Kedua, Nikkei menilai seberapa lengkap pembangunan ibu kota ini dan kapan pemerintah akan mulai pindah ke sana. Ketiga, mereka menanyakan apakah pemerintah telah mendapatkan cukup komitmen dari sektor swasta untuk melanjutkan proyek tersebut. Keempat, Nikkei mengevaluasi seberapa besar komitmen Prabowo terhadap pemindahan ibu kota. Terakhir, Nikkei membahas bagaimana Nusantara akan dikembangkan menjadi kota hijau dan smart city.

Dalam artikel tersebut, Nikkei mengutip Joji Yamamoto, presiden direktur unit perusahaan Jepang NEC di Indonesia, yang mengatakan, “Perusahaan teknologi Jepang NEC ingin berpartisipasi dalam eksperimen teknologi kota pintar di Nusantara pada akhir tahun ini.”

Yamamoto menambahkan, “Di ibu kota baru … kami dapat membantu menciptakan kota yang maju dan ramah lingkungan, dengan menggunakan teknologi kami, sistem Kota Pintar NEC.”

Ketiga laporan media asing ini menunjukkan bahwa meskipun Jokowi berupaya keras untuk menegaskan komitmennya terhadap proyek Nusantara dan meyakinkan investor, tantangan besar masih harus dihadapi. Keberhasilan megaproyek ini akan sangat bergantung pada kemajuan konstruksi, dukungan dari sektor swasta, serta investasi internasional.

Dengan masa jabatannya yang akan berakhir pada bulan Oktober, Jokowi berharap agar proyek ini dapat dilanjutkan dengan komitmen penuh dari penerusnya dan semua pihak terkait. (Sumber: CNBC Indonesia, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *