PT Timah Tingkatkan Kemandirian Ekonomi Difabel dengan Pelatihan Produk Olahan Minuman di SLB Negeri Mentok
KBO-BABEL.COM (Bangka Barat) – PT Timah terus berkomitmen mendukung kemandirian ekonomi penyandang disabilitas melalui program Sekolah Entrepreneur Difabel. Program ini merupakan bagian dari Inovasi Sosial PT Timah yang dilaksanakan di Divisi Pengolahan dan Peleburan, dalam rangka mendukung program Proper Emas. Rabu (7/8/2024)
Salah satu kegiatan terbaru dalam program ini adalah pelatihan pembuatan produk olahan minuman jus buah bagi para pelajar di SLB Negeri Mentok, Kabupaten Bangka Barat, yang diadakan pada Selasa (6/8/2024).
Program Sekolah Entrepreneur Difabel bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di sekitar tambang, termasuk penyandang disabilitas. Sebagai bagian dari program ini, PT Timah tidak hanya menyediakan berbagai perlengkapan untuk pembuatan jus, tetapi juga mendatangkan tenaga profesional untuk melatih para pelajar agar mereka dapat menjadi mandiri.
Pelatihan ini menghadirkan Fakhrur Rozy, seorang instruktur dari Lembaga Rumah Literasi dan Edukasi, yang memberikan bimbingan langsung kepada para pelajar.
Sebelumnya, Direktur Operasi dan Produksi PT Timah, Nur Adi Kuncoro, telah meninjau langsung pelaksanaan pelatihan ini dan memberikan dukungan penuh agar kegiatan ini bisa terus berlanjut.
Putri, salah satu peserta pelatihan yang merupakan siswa SLB, menyatakan kegembiraannya mengikuti pelatihan ini.
“Sangat senang ikut pelatihan pembuatan jus, semoga nanti bisa berjualan dengan ilmu yang didapat dari instruktur. Terima kasih PT Timah telah peduli dengan kami,” kata Putri.
Nada, peserta lainnya, juga memberikan apresiasi kepada PT Timah atas pelatihan ini yang dapat menjadi bekal bagi mereka di masa depan.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung, Sudarni, memberikan apresiasi terhadap kegiatan Sekolah Difabel Entrepreneur yang diadakan oleh PT Timah.
Menurutnya, pelatihan ini adalah langkah konkret peran BUMN dalam mendukung pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
“Ini bermanfaat karena mendorong kemandirian, khususnya siswa SLBN Mentok dalam keterampilan vokasional sehingga bisa menjadi bekal para siswa dalam menjalani kehidupannya,” kata Sudarni.
Ia juga berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut karena sangat mulia dan menyentuh langsung sisi kemanusiaan.
“Perhatian dan keberpihakan PT Timah ini semoga bisa berlanjut, menginspirasi BUMN dan komponen masyarakat lain, dan menyebar ke sekolah-sekolah lain. Kegiatan pelatihan ini juga sangat mulia karena langsung menyentuh sisi-sisi kemanusiaan di antara kita,” tambah Sudarni.
Instruktur pelatihan, Fakhrur Rozy, menekankan bahwa PT Timah telah berhasil melahirkan wirausaha difabel yang mandiri dan kuat secara ekonomi.
“Harapan kami para wirausaha difabel dapat berkontribusi dengan inklusif sosial serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat umum. Para wirausaha difabel diharapkan mampu memiliki produk yang unggul sehingga penerimaan mereka di masyarakat dapat bermakna dan tanpa hambatan,” ungkapnya.
Dengan adanya program ini, PT Timah berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemandirian ekonomi penyandang disabilitas serta mendorong inklusivitas sosial di masyarakat.
Pelatihan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi BUMN lain serta komponen masyarakat untuk turut serta dalam program-program pemberdayaan yang menyentuh langsung sisi kemanusiaan.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan bekal keterampilan vokasional yang berharga bagi para pelajar SLB Negeri Mentok, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan dengan lebih mandiri. (KBO-Babel)