Karbon Aktif: Peluang Emas Industri Bangka Belitung yang Diperjuangkan Erzaldi Rosman
KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Manfaat besar yang dihasilkan oleh karbon aktif, atau sering dikenal sebagai arang aktif, dalam berbagai sektor industri dan proses filtrasi air, tidak dapat diabaikan. Dengan kemampuannya menyerap zat-zat atau mineral yang mencemari air, karbon aktif memainkan peran penting dalam menjaga kualitas air dan mendukung berbagai aplikasi industri. Rabu (7/8/2024).
Karbon aktif dikenal efektif dalam proses filtrasi air, dimana ia bertindak sebagai penyerap bau, warna, klorin, serta mineral lainnya, sehingga menghasilkan air yang lebih segar dan layak konsumsi.
Dalam dunia industri, karbon aktif digunakan sebagai pemurni larutan, termasuk dalam industri gula, minuman beralkohol, bahan kimia, dan farmasi. Selain itu, karbon aktif juga berfungsi sebagai penyerap gas beracun, penghilang bau, penyerap emisi uap bahan bakar pada otomotif, serta sebagai filter rokok.
Besarnya manfaat yang bisa dihasilkan dari penggunaan karbon aktif menjadi salah satu alasan utama bagi Erzaldi Rosman Djohan, untuk mendorong terciptanya teknologi pengolahan karbon aktif di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Menurut Erzaldi, teknologi pengolahan karbon aktif sangat mungkin dikembangkan di daerah ini mengingat potensi dan ketersediaan bahan bakunya yang melimpah, seperti limbah pertanian, limbah perkebunan, limbah kayu, limbah peternakan, dan limbah pertambangan timah.
“Pengolahan karbon aktif dapat dilakukan secara kimia dan fisika, karena karbon aktif adalah arang yang telah mengalami perubahan sifat fisika dan kimianya. Sedangkan dalam pengolahannya, karbon aktif menggunakan bahan-bahan kimia atau dapat dengan pemanasan pada temperatur tinggi,” jelas Ketua DPD Partai Gerindra Babel ini.
Erzaldi menekankan bahwa selain bermanfaat untuk industri, karbon aktif juga dapat digunakan sebagai adsorben, yang mampu menyerap logam berat dalam obat dan makanan, minuman keras, kimia perminyakan, budidaya udang, industri gula, pemurnian gas, katalisator, dan pengolahan pupuk.
Dengan berbagai manfaat tersebut, pengembangan teknologi pengolahan karbon aktif di Bangka Belitung diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan.
Erzaldi menambahkan bahwa untuk merealisasikan pengelolaan karbon aktif di Babel, seluruh pihak terkait harus saling bekerja sama dan bergandengan tangan.
“Apalagi dalam soal pengelolaan, tentu bukanlah hal yang mudah, lantaran diperlukannya kemampuan penguasaan teknologi proses agar produk yang dihasilkan berkualitas,” ungkapnya.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa karbon aktif dapat dibuat dari berbagai jenis limbah yang mengandung karbon, seperti limbah peternakan, tumbuh-tumbuhan, limbah mineral, dan limbah kayu. Pengolahannya bisa dilakukan baik secara kimia maupun fisika, tergantung pada kebutuhan dan tujuan akhir dari produk karbon aktif tersebut.
“Disamping itu, pengembangan industri karbon aktif di Bangka Belitung akan memberikan dampak positif bagi kepentingan masyarakat. Selain meningkatkan kesejahteraan, industri ini juga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja lokal, sehingga mengurangi angka pengangguran,” tegasnya lagi.
Melihat potensi besar ini, Erzaldi mengajak seluruh lapisan masyarakat dan pemangku kepentingan di Babel untuk bersama-sama mendukung pengembangan teknologi pengolahan karbon aktif.
Menurutnya, dengan dukungan yang solid, Babel dapat menjadi pionir dalam teknologi ini dan memberikan contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia.
Erzaldi juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja lokal agar mereka siap dan mampu bekerja dalam industri pengolahan karbon aktif. “Dengan adanya pelatihan dan pendidikan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa tenaga kerja kita memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola dan mengembangkan teknologi ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, Erzaldi berharap pemerintah pusat juga memberikan perhatian dan dukungan terhadap inisiatif ini.
Menurutnya, dengan adanya kebijakan yang mendukung, pengembangan teknologi pengolahan karbon aktif di Babel dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
“Dukungan dari pemerintah pusat sangat penting untuk memastikan bahwa kita memiliki sumber daya dan regulasi yang mendukung perkembangan industri ini,” katanya.
Dengan segala potensi dan manfaat yang ditawarkan oleh karbon aktif, langkah yang diambil oleh Erzaldi Rosman Djohan untuk mendorong pengembangan teknologi pengolahan karbon aktif di Bangka Belitung merupakan inisiatif yang patut diapresiasi.
Jika semua pihak dapat bekerja sama dan memberikan dukungan yang diperlukan, tidak diragukan lagi bahwa Babel akan mampu menjadi pusat industri karbon aktif yang maju dan berkelanjutan. (Joy/KBO Babel)