Romlan Pertanyakan Transparansi Pengadaan Peralatan Rumah Tangga Baru di Rumah Dinas Bupati Bangka di Tengah Defisit Anggaran
KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Dalam sebuah wawancara dengan wartawan pada Rabu, 31 Juli 2024, Romlan Ardie, Kepala Kesbangpol Kabupaten Bangka, mengungkapkan kekhawatirannya terkait pengadaan peralatan rumah tangga baru di rumah dinas Bupati Bangka. Kamis (1/8/2024)
Menurut Romlan, seharusnya peralatan tersebut tidak menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI jika aset tersebut dikelola dan didata dengan baik. Namun, kenyataannya, peralatan inventaris yang baru tersebut malah menjadi temuan BPK RI, menunjukkan adanya kelalaian dalam pengelolaan oleh Penjabat (Pj) Bupati Bangka.
Romlan menyoroti keanehan terkait peralatan rumah tangga baru yang tiba di rumah dinas Bupati Bangka hanya dalam waktu singkat setelah isu mengenai raibnya peralatan lama muncul.
Ia menanyakan kapan proses lelang untuk pengadaan barang-barang rumah tangga ini dilakukan dan kapan pula kegiatan rehabilitasi beberapa kamar dalam rumah dinas Bupati dilaksanakan.
“Mohon dicek kapan dilelang dan kapan kegiatan rehab kamar Bupati itu dilaksanakan, kemudian dana dari mana untuk kegiatan pengadaan barang rumah dinas Bupati itu,” ujar Romlan.
Pertanyaan ini menggarisbawahi keprihatinannya tentang transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang pemerintah daerah.
Romlan juga menyinggung isu defisit anggaran yang saat ini melanda Kabupaten Bangka. Ia mengamati bahwa, meskipun anggaran daerah mengalami defisit, terdapat anggaran khusus yang tersedia untuk belanja barang dan alat rumah tangga rumah dinas Bupati serta untuk rehabilitasi kamar. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai sumber dana dan kebijakan pengelolaan anggaran.
“Nah..kapan barang-barang ini muncul, lelangnya kapan atau apa main tunjuk-tunjuk begitu saja, atau memang barang-barang itu dibeli pakai duit pribadi, termasuk rehab kamar itu uangnya dari mana,” tegas Romlan, menunjukkan kekhawatirannya tentang kemungkinan penyimpangan atau penggunaan anggaran yang tidak sesuai ketentuan.
Lebih lanjut, Romlan mempertanyakan alasan di balik ketidakberesan pengelolaan barang inventaris lama yang seharusnya diurus dengan baik.
“Bila sudah didata dan nomor inventaris sudah ada, mungkin cukup pakai yang sudah ada saja karena katanya anggaran sedang defisit,” jelas Romlan.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya pengelolaan aset yang efisien di tengah keterbatasan anggaran.
Dalam usaha untuk mengonfirmasi hal ini, media mencoba menghubungi Pj Bupati Bangka, M Haris AR, saat rapat paripurna DPRD Bangka pada Rabu, 31 Juli 2024. Sayangnya, M Haris AR tidak dapat hadir dalam rapat tersebut karena alasan kesehatan. Informasi yang beredar mengindikasikan bahwa PJ Bupati Bangka sedang sakit pada waktu rapat paripurna berlangsung, sehingga tidak dapat memberikan klarifikasi langsung mengenai isu yang diangkat oleh Romlan.
Situasi ini menimbulkan tanda tanya mengenai pengelolaan dan transparansi dalam administrasi aset pemerintah daerah, serta perlunya tindak lanjut untuk memastikan bahwa proses pengadaan barang dan penggunaan anggaran berjalan sesuai aturan dan prinsip akuntabilitas. (Sumber: Getarbabel.com, Editor: KBO-Babel)