Tangan Kanan Disambar Buaya Saat Memancing, Warga Bangka Selatan Dilarikan ke Rumah Sakit
KBO-BABEL.COM (Bangka Selatan) – Nasib malang menimpa Asmi, alias Tarim, warga Desa Delas, Kecamatan Airgegas, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pria berusia 42 tahun ini kini hanya bisa terbaring lemah di ranjang rumah sakit sejak kemarin. Ia merintih kesakitan akibat tulang pengumpil, tulang hasta, serta pergelangan tangan kanannya patah, bahkan sampai harus dipasang gips. Penyebabnya bukan kecelakaan biasa, melainkan gigitan seekor buaya sungai dengan ukuran sekitar 3,5 meter. Senin (29/7/2024)
Peristiwa mengerikan ini bermula ketika Asmi tengah mencari ikan di Sungai Ulim, Desa Nyelanding, Kabupaten Bangka Selatan. Selain lengan tangannya yang parah, mata sebelah kanan Asmi juga harus mendapatkan perawatan intensif setelah menjadi korban serangan buaya.
Menurut Penjabat Kepala Desa Delas, Tanjaya, saat ini Asmi menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abu Hanifah, Kabupaten Bangka Tengah. Rencananya, korban juga akan dirujuk ke RSUD Depati Hamzah, Kota Pangkalpinang untuk mendapatkan perawatan lebih intensif dan menjalani operasi.
“Rencananya Asmi akan dirujuk ke RSUD Depati Hamzah, Kota Pangkalpinang untuk menjalani operasi tangan kanan,” kata Tanjaya dilansir Bangkapos.com, Senin (29/7/2024).
Tanjaya menjelaskan, kejadian tersebut berawal ketika Asmi dan dua orang rekannya, Rustam dan Sakai, pergi memancing untuk mencari ikan di Sungai Ulim pada Minggu (28/7/2024) kemarin.
Kala itu, ketiganya tengah mencari spot atau titik memancing yang baik untuk mendapatkan ikan. Ketika waktu mulai beranjak petang, tiba-tiba tangan kanan Asmi yang tengah memegang joran pancing disambar seekor buaya dari dalam air.
Asmi yang kaget dan tidak bisa melakukan perlawanan langsung tertarik ke dalam air, dan sempat terjadi aksi tarik-menarik antara korban dan buaya. Kedua rekan korban yang mengetahui kejadian itu langsung bergegas menyelamatkan Asmi.
Rustam dan Sakai turut bergulat dengan buaya dalam usaha penyelamatan. Sakai berusaha menolong dengan menarik korban, sementara Rustam mencari posisi mata buaya untuk dicolok menggunakan jari tangan, sehingga buaya melepaskan gigitannya.
Akhirnya, buaya yang dicolok matanya melepaskan gigitan pada tangan Asmi. Setelah buaya melarikan diri, korban langsung dibawa ke kawasan desa untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
“Menurut keterangan rekan korban, memang sempat terjadi aksi tarik-menarik antara buaya dan rekan korban. Sampai akhirnya gigitan buaya dilepas,” jelas Tanjaya.
Korban yang mengalami luka parah dan berlumuran darah kemudian dilarikan ke RSUD Abu Hanifah untuk mendapatkan pertolongan pertama. Luka yang dialami Asmi meliputi sekujur tubuhnya, mulai dari bagian wajah, mata, tangan, serta kaki.
Namun, luka paling parah berada pada tangan dan pergelangan tangan kanan korban. Selain itu, pelipis dan mata kanan korban turut mengalami luka akibat serangan buaya.
Berkaca dari kejadian tersebut, pemerintah desa setempat mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di sungai, khususnya yang berpotensi menimbulkan serangan buaya kepada manusia. Selama hampir satu tahun terakhir, sudah beberapa warga Desa Delas menjadi korban serangan buaya, baik di Sungai Ulim maupun Sungai Nyire.
“Saat ini korban masih di rumah sakit. Rencananya akan dirujuk,” pungkas Tanjaya.
Serangan buaya ini menambah deretan insiden yang menimpa warga di kawasan tersebut. Pemerintah desa setempat dan pihak berwenang diharapkan dapat mengambil langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko serangan buaya di masa mendatang. Edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya beraktivitas di sungai yang rawan serangan buaya juga menjadi sangat penting. (Sumber: Bagka Pos, Editor: KBO-Babel)