Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Pangkalpinang: Warga dan Pedagang Mengeluh, Harga Naik Drastis
KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Masyarakat di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengeluhkan kelangkaan liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji 3 Kg yang terjadi beberapa pekan terakhir. Kelangkaan ini menyebabkan kesulitan bagi warga dalam memenuhi kebutuhan harian mereka. Harga gas elpiji 3 Kg di pasaran pun melonjak drastis, mencapai Rp40.000 per tabung. Rabu (3/7/2024).
Rini (34), seorang ibu rumah tangga di Semabung Lama, Pangkalpinang, mengungkapkan kekhawatirannya dalam mencari tabung gas elpiji 3 Kg yang kini sulit didapatkan.
“Sudah beberapa minggu ini sulit sekali mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Setiap kali saya ke pengecer, mereka selalu bilang stok habis. Kami jadi bingung harus pakai apa untuk masak sehari-hari,” ujarnya.
Kelangkaan ini juga dirasakan oleh Arif (45), seorang pedagang gorengan di Air Itam, Pangkalpinang. Ia mengeluh karena usahanya terganggu akibat sulit mendapatkan gas elpiji 3 Kg.
“Biasanya, saya bisa beli gas kapan saja, tapi sekarang sering kehabisan. Terpaksa saya harus mengurangi produksi makanan,” keluhnya.
Kelangkaan gas elpiji 3 Kg ini juga menyebabkan harga di pasaran menjadi tidak stabil.
“Selain langka, harganya juga naik. Biasanya kami beli Rp20.000, sekarang bisa sampai Rp40.000 per tabung, kalau untuk kami yang jualan kecil-kecilan habis untuk modal aja ini,” ungkap Arif.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengatasi masalah ini agar ketersediaan gas elpiji 3 Kg kembali normal.
“Datang ke pangkalan resmi bilang gasnya habis, datang ke toko dekat rumah katanya ada gas tapi harganya sampai Rp40.000. Sudah hampir bisa beli beras 5 Kg, penjual ga pakai mikir lagi,” pungkas Rini.
Owner PT. Cahaya Iqra Mitra Mandiri, Husni Syahrial, mengungkapkan bahwa pihaknya tidak mengetahui pasti alasan pengurangan stok gas elpiji 3 Kg yang terjadi sejak pertengahan Juni lalu.
“Kami juga tidak tahu alasan pastinya, ini memang kebijakan dari pusat. Jadi, tidak ada penimbunan stok, tetapi memang stoknya dibatasi kemarin,” ungkap Husni.
Husni menjelaskan bahwa kekurangan tabung gas elpiji 3 Kg di tempatnya mencapai sekitar 4.000 tabung. Setiap bulan, PT. Cahaya Iqra Mitra Mandiri mendistribusikan sekitar 80.000 tabung gas elpiji, dengan rata-rata 3.000 tabung per hari untuk 115 pangkalan. Jumlah distribusi ke setiap pangkalan berbeda-beda tergantung kebutuhan.
“Kami per bulannya mengeluarkan sekitar 80.000 tabung gas elpiji 3 Kg, dan per hari sekitar 3.000 tabung untuk 115 pangkalan. Setiap pangkalan menerima jumlah gas yang berbeda-beda,” jelasnya.
Namun, Husni memastikan bahwa pengurangan 4.000 tabung gas tersebut kini sudah dikembalikan dan distribusi telah kembali normal.
“Sekarang sudah aman, tidak perlu khawatir lagi. Kami pastikan stok gas elpiji 3 Kg sudah normal kembali pada bulan Juli ini. Kemarin, karena stok dibatasi, kami terpaksa mengurangi distribusi ke pangkalan, sehingga gas yang sampai ke masyarakat juga berkurang,” tuturnya.
Dengan kembalinya stok gas elpiji 3 Kg ke kondisi normal, Husni berharap masyarakat tidak perlu khawatir lagi mengenai ketersediaan gas di masa mendatang. PT. Cahaya Iqra Mitra Mandiri akan terus berusaha memastikan distribusi gas berjalan lancar dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Dengan situasi yang sudah kembali normal, warga berharap dapat kembali menjalani kegiatan sehari-hari tanpa kekhawatiran mengenai ketersediaan gas elpiji 3 Kg. (Sumber: Bangka Pos, Editor: KBO-Babel)