Misteri di Balik Penyeludupan Timah di Pelabuhan Sadai: Siapa Sebenarnya Pemiliknya?

Foto: Unit Reskrim Polres Bangka Selatan berhasil mengamankan sebuah truk dengan nomor polisi A 9336 VM

Kasus Penyelundupan Timah Terungkap di Pelabuhan Sadai, Bangka Selatan

KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Kasus penyelundupan timah kembali mencuat di wilayah Bangka Belitung, menambah panjang daftar kejadian serupa yang menggugah tanda tanya atas siapa sebenarnya pemiliknya. Kejadian terbaru terjadi pada Rabu dini hari, di mana Unit Reskrim Polres Bangka Selatan berhasil mengamankan sebuah truk dengan nomor polisi A 9336 VM yang membawa muatan timah dari Pelabuhan Tanjung Ru, Kabupaten Belitung, menuju Pangkalpinang melalui pelabuhan Sadai. Jumat (28/6/2024)

Dalam operasi yang dipimpin langsung oleh Kabag OPS Kompol Jhon Piter Tampubolon, satu truk berhasil diamankan setelah melintasi razia di depan Mapolres Bangka Selatan.

Bacaan Lainnya

Menurut keterangan dari supir truk yang diketahui bernama Iwan, timah tersebut diklaim milik seorang bernama Devi, seorang warga Belitung yang dulu pernah bekerja sebagai seorang supir.

“Saya sudah lama kenalnya, dulu dia juga sama seperti saya sebagai supir  tetapi sekarang saya tidak tahu Devi bekerja apa, karena saya hanya disuruh mengantarkan truk,” ungkap Iwan kepada media.

Iwan menambahkan bahwa ia hanya menerima upah sebesar Rp 1,5 juta sekali antar untuk mengantarkan truk tersebut ke Pangkalpinang. Muatan dan truk sudah siap di pelabuhan sebelumnya, dan setibanya di Pelabuhan Sadai, Iwan menyebut akan ada seseorang yang akan mengawal truk tersebut lebih lanjut.

Kasus ini menjadi sorotan karena terjadi dalam konteks ketatnya pengawasan di Pelabuhan Sadai pasca-pengumuman pihak Dishub Belitung tentang pengetatan pengawasan untuk mencegah penyelundupan timah. Ironisnya, hanya beberapa jam setelah pengumuman tersebut, satu truk lagi berhasil diamankan dengan muatan serupa.

Menurut data yang dihimpun dari gelar razia malam tersebut, Polres Bangka Selatan berhasil mengamankan total enam truk yang diduga membawa muatan ilegal, di antaranya lima truk membawa minyak subsidi dan satu truk lainnya membawa peralatan perabotan rumah. Namun, hanya satu truk yang terbukti membawa muatan timah.

Kejadian ini menyoroti tantangan dalam penegakan hukum terkait penyelundupan barang berharga seperti timah. Pelabuhan Sadai diduga menjadi jalur utama bagi oknum-oknum yang terlibat dalam praktik ilegal ini, meskipun telah ada upaya keras dari pihak berwenang untuk memperketat pengawasan.

Masyarakat sekitar dan pihak terkait menyatakan keprihatinan atas terus meningkatnya kasus penyelundupan timah ini. Mereka mempertanyakan keberhasilan pemerintah daerah dalam mengendalikan aktivitas ilegal di pelabuhan, serta menuntut penegakan hukum yang lebih tegas terhadap para pelaku.

Kasus penyelundupan timah yang melibatkan truk dengan nomor polisi A 9336 VM ini memberikan gambaran tentang kompleksitas dan tantangan dalam upaya memberantas praktik ilegal di sektor ekspor komoditas.

Masih banyak misteri yang mengelilingi siapa sebenarnya pemilik dan dalang di balik penyelundupan ini, meninggalkan banyak pertanyaan terbuka yang harus dijawab oleh pihak berwenang.

Sementara itu, pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan dan pihak-pihak terlibat dalam praktik ilegal ini.

Semoga dengan langkah-langkah yang lebih keras dan sinergi antarinstansi, penyelundupan timah dan praktik ilegal sejenis dapat ditekan, demi menjaga integritas dan keamanan wilayah Bangka Belitung. (KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *