Etika Pelayanan Bank Sumsel Babel Dipertanyakan: Nasib Nasabah Kecil Terabaikan?
KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Bank Sumsel Babel kembali menjadi sorotan publik setelah insiden pelayanan buruk terhadap nasabah kecil memunculkan kritik pedas dari calon kreditur, saudara IY. Kejadian ini mengungkapkan tantangan serius dalam profesionalisme dan etika pelayanan bank tersebut, terutama dalam penanganan nasabah yang seharusnya menjadi prioritas utama. Kamis (27/6/2024).
Pada Kamis, 20 Juni, saudara IY mengunjungi Cabang Sungailiat Bank Sumsel Babel dengan harapan untuk menarik berkas pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) guna diajukan kembali di Cabang Pangkalpinang. Langkah ini diambil setelah pengajuan sebelumnya di Cabang Sungailiat mengalami kendala yang belum terselesaikan.
“Sesampainya di Bank Sumsel Babel Cabang Pangkalpinang, saya bersama dua rekan, AE dan Slamet, bertemu dengan Customer Service (CS) bernama Kristin. Kristin kemudian menghubungi rekannya, Ambar, untuk menanyakan status pengajuan kredit saya. Saat panggilan berlangsung, suara Ambar terdengar jelas meski tidak menggunakan loudspeaker, karena Kristin melakukan panggilan di depan kami bertiga,” ujar IY pada Selasa (25/6).
“Yang mengejutkan, terdengar jelas ketika Ambar menyebut nama saya dengan kata ‘ANEH’. Konotasi dari kata tersebut sangatlah negatif dan merendahkan, membuat kami merasa sangat tersinggung. Apakah pantas seorang CS bank mendiskreditkan calon kreditur dengan kata-kata seperti itu?” imbuh IY
“Pernyataan tersebut tidak hanya merendahkan saya, tetapi juga merugikan secara psikologis dan moral,” tambah IY, mengekspresikan kekecewaannya terhadap perlakuan yang dianggapnya tidak pantas dari seorang CS bank.
Insiden ini mencuatkan pertanyaan serius tentang standar etika dan profesionalisme pelayanan yang diterapkan oleh Bank Sumsel Babel. Bagaimana mungkin seorang CS bank berbicara dengan nada merendahkan tentang calon kreditur di hadapan orang lain?
“Apakah perlakuan ini mencerminkan cara Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat memperlakukan nasabah kecil mereka?” tanya IY, mempertanyakan sikap bank terhadap nasabah kecil yang seharusnya mendapatkan perlakuan yang adil dan menghormatinya.
Menanggapi kontroversi ini, IY dan pihak terkait menuntut Bank Sumsel Babel untuk segera mengevaluasi dan meningkatkan standar pelayanannya. Pelayanan yang baik dan profesional menjadi kunci penting, terutama bagi nasabah kecil yang bergantung pada dukungan perbankan untuk mengembangkan usaha mereka.
“Nasabah kecil adalah tulang punggung perekonomian lokal. Mereka berhak mendapatkan perlakuan yang adil dan hormat dari institusi keuangan,” ungkap IY dengan tegas.
Pengalaman pahit yang dialami IY menyoroti kebutuhan mendesak akan perbaikan dalam pelayanan Bank Sumsel Babel. Insiden ini bukan sekadar masalah satu kata merendahkan, melainkan mencerminkan bagaimana sebuah lembaga keuangan memperlakukan nasabahnya.
Wakil Kepala Cabang Bank Sumsel Babel Cabang Sungailiat, Mulyawan Prema Putra, telah mengonfirmasi dan mengambil tanggung jawab atas masalah ini.
“Kami mengucapkan terima kasih atas masukan dan kritik yang diberikan. Hal ini akan menjadi bahan evaluasi agar ke depannya pelayanan kami menjadi lebih baik lagi, mengingat bank ini adalah milik masyarakat Sumsel dan Babel,” ujarnya.
Kritik yang disampaikan oleh IY menunjukkan perlunya perbaikan mendalam dalam etika dan profesionalisme pelayanan Bank Sumsel Babel. Kepercayaan dan kehormatan nasabah, harus dijaga dengan baik oleh institusi perbankan untuk memastikan kontribusi positif bagi perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan. (KBO-Babel)