Pelatihan Kader Keamanan Pangan Kelurahan Dibuka oleh Plt Asisten II di Pangkalpinang
KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Juhaini, secara resmi membuka kegiatan pelatihan kader keamanan pangan kelurahan dalam rangka Program Nasional BPOM Kelurahan Pangan Aman tahun 2024. Acara ini berlangsung di Hotel Cordela dan dihadiri oleh berbagai peserta serta pejabat terkait. Selasa (25/6/2024)
Dalam sambutannya, Juhaini menyampaikan apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Pangkalpinang terhadap inisiatif BPOM Pangkalpinang dalam menyelenggarakan pelatihan ini. Menurutnya, Pelatihan kader keamanan pangan sangat penting untuk meningkatkan sumber daya manusia di berbagai sektor.
“Menuju Indonesia Emas 2045 penguatan SDM itu sangat diperlukan diberbagai lini. Salah satunya dengan kegiatan pelatihan ini menyiapkan kader-kader aktif untuk keamanan pangan kelurahan,” ujar Juhaini.
Kepala BPOM Pangkalpinang, Agusrianto, menjelaskan bahwa BPOM menginisiasi kegiatan ini untuk meningkatkan kemandirian dan peran serta masyarakat dalam ketahanan pangan. Program Desa/Kelurahan Pangan Aman sendiri telah berjalan sejak tahun 2014.
“Di Pangkalpinang, kami telah mengintervensi dua Kelurahan Keamanan Pangan di tahun ini, yaitu Kelurahan Gajah Mada dan Kelurahan Opas Indah,” kata Agusrianto.
Agusrianto juga menekankan pentingnya peran kader pangan dalam keberhasilan program ini.
“Keberhasilan program ini terletak pada kader pangan yang aktif, mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik bersama pihak lain serta memiliki kemampuan untuk terus menambah ilmu terkait keamanan pangan,” tambahnya.
Dia berharap para kader yang mewakili kelurahan dapat mewujudkan keamanan pangan bersama melalui pendampingan kepada UMKM dan mendukung Program Keamanan Pangan.
Pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan kader-kader yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menjaga keamanan pangan di tingkat kelurahan.
Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan dapat memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan lokal, yang pada akhirnya berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. (Red)