Pemkab Bangka Barat dan Bank Sumsel Babel Kolaborasi Atasi Stunting dengan Program Makanan Tambahan Bergizi
KBO-BABEL.COM (Bangka Barat) – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat bersama Bank Sumsel Babel menggelar program kolaboratif untuk mengatasi masalah stunting di wilayah Kecamatan Simpang Teritip. Upaya ini dilakukan dengan memberikan makanan tambahan bergizi kepada balita yang terdampak stunting, sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas gizi anak-anak di daerah tersebut. Jumat (14/6/2024)
Kegiatan ini diselenggarakan pada Rabu, 12 Juni 2024, dihadiri oleh Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming, dan perwakilan dari Bank Sumsel Babel, Dedy Zulkarnaen.
Bantuan yang disalurkan mencakup berbagai jenis vitamin, makanan tambahan bergizi, serta sembako yang diharapkan dapat memberikan nutrisi yang cukup bagi balita yang mengalami stunting.
Menurut data dari e-PPGBM BKKBN per Februari 2024, prevalensi stunting di Kecamatan Simpang Teritip mencapai lebih dari 16 persen. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah preventif dan kuratif guna mengurangi angka stunting di wilayah tersebut.
Bong Ming Ming Mengatakan bahwa masalah stunting di Simpang Teritip dan sekitarnya perlu penanganan yang komprehensif. Program pemberian makanan tambahan ini merupakan salah satu upaya kita untuk mempercepat penurunan angka stunting di Bangka Barat.
Beliau menegaskan bahwa penurunan angka stunting tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga seluruh stakeholder dan masyarakat setempat.
“Termasuk Kepala Desa, harus memantau pendistribusian makanan tambahan agar tepat sasaran. Sehingga petugas medis juga bisa melakukan pemantauan perubahan. Mari kita sukseskan intervensi penurunan Stunting di Bangka Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Dedy Zulkarnaen dari Bank Sumsel Babel menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program pemerintah dalam menangani masalah gizi buruk dan stunting.
“Kami siap terus mendukung dan membantu pemerintah daerah. Kami istilahnya bakal menjadi orang tua asuh bagi anak-anak kita. Lima bulan kedepan kita terus memberikan bantuan makanan tambahan, tidak hanya di Simpang Teritip tapi di kecamatan lain juga,” ungkap Dedy.
Program ini diharapkan tidak hanya memberikan bantuan langsung berupa makanan tambahan, tetapi juga melibatkan pendekatan pemantauan kesehatan secara berkala.
Petugas medis lokal akan melakukan pemantauan terhadap perkembangan kesehatan balita yang menerima bantuan, guna menilai efektivitas dari intervensi yang dilakukan.
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang mengindikasikan pertumbuhan anak yang tidak optimal akibat dari kekurangan nutrisi sejak dalam kandungan atau pada dua tahun pertama kehidupan.
Masalah ini tidak hanya mempengaruhi tinggi badan anak, tetapi juga potensi kognitif dan produktivitas di masa depan. Oleh karena itu, penanganan stunting memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor dan komunitas setempat.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak seperti Bank Sumsel Babel, diharapkan upaya untuk menangani stunting bisa berjalan lebih efektif dan berkelanjutan, menciptakan generasi yang lebih sehat dan berpotensi dalam menghadapi masa depan yang lebih baik. (Red, KBO-Babel)