Kolaborasi Budaya Melayu dan Cina Hiasi Festival Pasir Padi 5 di Pangkalpinang
KBO-BABEL.COM (Pangkalpinang) – Ribuan pengunjung memadati Pantai Pasir Padi di Kota Pangkalpinang pada hari kedua Puncak Festival Pasir Padi 5, yang juga menjadi bagian dari perayaan Tradisi Peh Cun. Acara ini berlangsung meriah dan sukses menarik perhatian masyarakat lokal maupun wisatawan yang datang untuk menyaksikan beragam pertunjukan dan kegiatan. Selasa (11/6/2024)
Festival ini menghadirkan berbagai acara menarik seperti festival barongsai, water wisdom festival, komunitas berkreasi, lomba kreasi mendirikan telur, dan lomba makan otak-otak tercepat.
Tema yang diusung pada festival kali ini adalah “Tongin Fan Ngin Jit Jong,” yang menggambarkan kerukunan dan toleransi antara budaya Melayu dan Cina di Bangka Belitung. Tema ini mencerminkan keberagaman budaya yang ada di daerah tersebut dan pentingnya menjaga keharmonisan antar etnis.
Pj Wali Kota Pangkalpinang, Lusje Anneke Tabalujan, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Festival Pasir Padi dan Tradisi Peh Cun merupakan daya tarik utama yang bisa menghasilkan promosi pemasaran kreatif, inovatif, dan unik bagi pariwisata di Kota Pangkalpinang.
Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan teknik dan kreativitas dalam pertunjukan barongsai yang menjadi salah satu daya tarik utama festival ini.
“Kita punya barongsai mari kita tingkatkan teknik dan kreasinya, kita punya pantai Pasir Padi yang sewaktu-waktu kita bisa melakukan kegiatan di pantai, kita juga punya tari selamat datang,” ungkap Lusje Anneke Tabalujan.
Ia berharap, dengan keberagaman tersebut, seluruh lapisan masyarakat dapat melestarikan tradisi dan budaya yang ada sehingga tidak hilang tergerus zaman.
Selain itu, Lusje juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan masyarakat yang telah mendukung kegiatan ini. Ia berharap dukungan tersebut dapat terus berlanjut untuk membangun Kota Pangkalpinang menjadi lebih baik ke depan. Festival Pasir Padi 5 ini dinilai tidak hanya sebagai ajang hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi dan pelestarian budaya yang penting bagi generasi muda.
Pertunjukan barongsai menjadi salah satu daya tarik utama festival ini, dengan para pemain barongsai yang menunjukkan keterampilan dan keberanian mereka dalam berbagai atraksi yang memukau.
Selain itu, lomba kreasi mendirikan telur juga menarik perhatian banyak pengunjung. Lomba ini merupakan bagian dari tradisi Peh Cun yang dipercaya membawa keberuntungan bagi siapa saja yang berhasil mendirikan telur di hari tersebut.
Festival Pasir Padi 5 dan Tradisi Peh Cun tidak hanya menjadi ajang perayaan budaya tetapi juga sebagai momentum untuk mempererat tali persaudaraan antar warga. Kegiatan ini diharapkan dapat terus dilaksanakan setiap tahunnya dengan inovasi dan kreativitas yang semakin berkembang, sehingga dapat menarik lebih banyak wisatawan dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal.
Dengan kesuksesan acara ini, Kota Pangkalpinang semakin menunjukkan potensinya sebagai destinasi wisata budaya yang kaya akan tradisi dan keramahan masyarakatnya. Festival ini menjadi bukti bahwa dengan semangat kebersamaan, keragaman budaya dapat menjadi kekuatan yang mendukung pembangunan dan kemajuan daerah. (Red, KBO-Babel)