Trajedi di Mojokerto: Polwan Menyesal Bakar Suami Hidup-hidup, Berujung Trauma
KBO-BABEL.COM (Mojokerto) – Sebuah tragedi mengguncang asrama polisi di Kota Mojokerto ketika seorang anggota polisi, Briptu Rian Dwi, ditemukan terbakar hidup-hidup dalam insiden yang mengejutkan yang diduga berasal dari konflik rumah tangga dengan istrinya, Briptu Fadhilatun Nikmah, yang juga seorang polwan. Selasa (11/6/2024)
Briptu Fadhilatun Nikmah, yang sebelumnya dikenal sebagai seorang polisi yang bertugas dengan dedikasi, kini harus menyesali perbuatannya yang tragis. Saat suaminya mengalami luka bakar parah akibat tindakannya, Fadhilatun merasa sesali yang mendalam.
Ketika membawa suaminya yang menderita luka bakar hingga mencapai 90% ke RSUD Kota Mojokerto, ia bahkan meminta maaf kepada suaminya di samping usaha kerasnya untuk menyelamatkan nyawa sang suami.
“Jadi FN ini juga memiliki tanggung jawab yang besar ya untuk menolong yang bersangkutan dan dibantu beberapa tetangga. Sesampainya di rumah sakit, FN meminta maaf kepada suami atas perilakunya,” ujar Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto, seperti yang dilaporkan pada Minggu (9/6).
Namun, meskipun upaya penyelamatan telah dilakukan, Briptu Rian Dwi Wicaksono akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Minggu siang setelah menjalani perawatan intensif.
Atas perbuatan tragisnya itu, Fadhilatun ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak kepolisian daerah Jawa Timur. Dia menjalani proses pemeriksaan di Subdit 4 Renakta, Ditreskrimum Polda Jatim.
Namun, tragedi ini tidak hanya meninggalkan kesedihan bagi keluarga dan masyarakat, tetapi juga menimbulkan trauma mendalam bagi Fadhilatun sendiri. Untuk mengatasi dampak psikologis dari peristiwa yang dialaminya, Fadhilatun harus menjalani pemeriksaan psikiatrik yang mendalam.
“Kami libatkan psikiater untuk menangani kasus ini, ini kami prihatin betul atas kejadian ini,” ungkap Dirmanto.
Dirmanto juga menguraikan kronologi peristiwa berdasarkan informasi yang diperoleh dari sumber-sumber yang terkait. Menurutnya, Briptu Rian Dwi Wicaksono baru saja pulang dari kantor sebelum tragedi itu terjadi.
Di asrama polisi tempat tinggal mereka, terjadi percekcokan antara suami dan istri terkait dengan pembahasan mengenai gaji ke-13. Emosi yang memuncak pada saat itu membuat Fadhilatun menyiramkan bensin yang sudah disiapkan ke suaminya.
“Istrinya menyiramkan bensin di muka dan badan korban. Tidak jauh dari TKP ada sumber api dan terpercik, akhirnya membakar yang bersangkutan,” jelas Dirmanto kepada wartawan. (KBO-Babel/tim)