Investigasi Diperlukan: Jembatan Pal 3 Mentok Amblas dan Dugaan Syarat KKN
KBO-BABEL.COM, (Bangka Barat) – Pekerjaan rehabilitasi Jalan 0,045 km dan Jembatan 13,200 m di Pal 3 Mentok, Kabupaten Bangka Barat, yang dilaksanakan oleh Satker PJN Wilayah I Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan dana APBN 2024, mengalami masalah serius. Proyek yang dikerjakan oleh PT Putera Bangka Barat dengan nilai kontrak Rp. 3.224.690.000,00 ini terungkap mengalami amblas atau ambruk karena kepadatan tanah untuk timbunan tepian sisi jembatan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis. Minggu (26/5/2024).
Penyebab Utama Kerusakan
Kerusakan pada jembatan ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai penyebab utamanya.
Tiga kemungkinan yang muncul adalah kegagalan perencanaan, lemahnya pengawasan, atau kelalaian penyedia barang.
Pengawasan yang dilakukan oleh konsultan supervisi dan PPK Satker PJN Wilayah I Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disinyalir lemah saat pelaksanaan pekerjaan penimbunan atau pemadatan tanah.
*Tanggung Jawab Pengawasan*
Pada tahap pekerjaan pemadatan timbunan sisi jalan jembatan, diduga pengawasan tidak dilakukan dengan ketat.
Hal ini menyebabkan amblas atau ambruknya sisi jalan jembatan.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.
Namun, kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat yang menggunakan akses jalan dan jembatan tersebut setiap hari.
*Upaya Perbaikan dan Kekhawatiran Publik*
Meskipun PT Putera Bangka Barat telah melakukan perbaikan, masyarakat tetap merasa khawatir akan kualitas pekerjaan yang telah diperbaiki.
Kekhawatiran ini semakin diperparah oleh fakta bahwa Satker PJN Wilayah I Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hampir setiap tahun mengeluarkan anggaran untuk proyek di lokasi yang sama dengan modus “Pekerjaan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan.”
Hal ini menimbulkan kecurigaan publik terhadap adanya kemungkinan praktek KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) yang terkoordinasi antara Satker PJN Wilayah I Bangka Belitung dan penyedia barang.
Pasalnya penyedia barang atau perusahaan kontraktor yang menang di proyek di Kementerian PUPR Satker PJN Wilayah I Babel hampir dikuasai oleh kontraktor jejaring perusahaan Cakra Group.
*Sorotan Publik dan Tuntutan Investigasi*
Publik meminta pihak Kejaksaan setempat, Tipikor Polda Babel, BPKP, dan BPK RI perwakilan Babel untuk melakukan pengawasan yang ketat dan penyelidikan mendalam serta audit terhadap penyedia barang terkait keandalan teknis infrastruktur yang tidak memperhatikan mutu dan kualitas pekerjaan.
Jika ditemukan adanya kejanggalan atau pelanggaran dalam pelaksanaan proyek tersebut, Kementerian PUPR Satker PJN Wilayah I Bangka Belitung yang bertanggung jawab harus segera mengambil tindakan tegas terhadap PT Putera Bangka Barat, dan konsultan supervisi, termasuk memberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku.
*Tanggung Jawab Moral dan Hukum*
Proyek pembangunan dan pekerjaan yang dianggarkan oleh negara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, bukan untuk keuntungan pribadi oknum penyedia dan pejabat instansi terkait.
Oleh karena itu, tanggung jawab moral dan hukum harus ditegakkan demi tercapainya tujuan mulia tersebut.
*Harapan Masyarakat*
Masyarakat berharap proyek perbaikan dapat dilakukan dengan standar yang lebih tinggi dan pengawasan yang lebih ketat.
Transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek ini harus ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Masyarakat juga berharap agar proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang didanai oleh negara benar-benar memberikan manfaat yang nyata dan berkelanjutan untuk kesejahteraan dan kepentingan masyarakat.
Hingga berita ini dipublikasikan, jejaring media KBO Babel masih berupaya mengonfirmasi pihak pejabat/Kepala, PPK di Kementerian PUPR Satker PJN Wilayah I Bangka Belitung, PT Putera Bangka Barat dan Konsultan Supervisi.
Klarifikasi dari pihak-pihak terkait sangat diharapkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penyebab dan tanggung jawab atas amblasnya jalan jembatan Pal 3 Mentok Kabupaten Bangka Barat.
Dengan adanya perhatian yang serius dari semua pihak, diharapkan kualitas pembangunan infrastruktur di Bangka Belitung bisa lebih terjaga dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat luas. (Penulis: Wahyudi/KBO Babel).