Tokoh Pers Nasional dan Akademisi, Prof. Salim Said, Tutup Usia pada Usia 80 Tahun

Foto: okoh Pers Nasional dan Akademisi, Prof. Salim Said

Meninggalnya Prof. Salim Said: Kehilangan Besar bagi Dunia Akademis dan Pers Indonesia

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Dunia pers Indonesia kehilangan salah satu tokoh pentingnya dengan meninggalnya Prof. Salim Haji Said pada Sabtu malam (18/5) di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Mantan Duta Besar RI untuk Republik Ceko ini dikenal sebagai sosok yang memiliki kontribusi besar dalam dunia pers, perfilman, akademisi, serta diplomasi. Ia meninggalkan dunia setelah berjuang melawan sakitnya selama beberapa waktu terakhir. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh istrinya, Herawaty. Senin (20/5/2024)

Prof. Salim Said, lahir di Pare-pare pada 10 November 1943, meniti karirnya sebagai seorang akademisi, cendekiawan, dan praktisi media. Ia pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ceko pada periode 2006-2010, yang menandai salah satu puncak dari karir diplomatisnya. Namun, jasa-jasanya tidak hanya terbatas pada arena diplomatik, melainkan juga dalam dunia akademis.

Bacaan Lainnya

Sebagai seorang akademisi, Prof. Salim Said adalah Guru Besar Ilmu Politik yang berpengaruh. Ia terkenal karena kontribusinya dalam penelitian dan pengajaran ilmu politik, dengan fokus pada politik militer Indonesia.

Disertasinya yang terkenal menyoroti peran politik ABRI di masa revolusi 1945-1949 telah mengukuhkan namanya sebagai seorang pengamat politik militer Indonesia yang berwibawa.

Selain itu, Prof. Salim Said juga dikenal sebagai seorang penulis produktif dengan sejumlah buku yang telah ia terbitkan. Salah satu karyanya yang terkenal adalah ‘Militer Indonesia dan Politik: Dulu, Kini dan Kelak’, yang memberikan wawasan mendalam mengenai dinamika politik militer di Indonesia.

Namun, keberbakatannya tidak hanya dalam bidang akademis. Prof. Salim Said juga memiliki dedikasi yang besar dalam dunia jurnalistik dan perfilman.

Sebagai seorang wartawan dan tokoh pers nasional, ia memberikan sumbangsih penting dalam memperjuangkan kebebasan pers dan menjaga kualitas informasi publik. Di samping itu, ia juga mencoba peruntungannya di dunia perfilman sebagai asisten sutradara, menunjukkan keberagaman bakatnya yang luar biasa.

Perjalanan akademisnya dimulai ketika ia belajar di Akademi Teater Nasional Indonesia sebelum melanjutkan studi di jurusan Sosiologi UI. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat, untuk mendalami ilmu politik, menunjukkan komitmennya yang tak kenal lelah dalam mengejar ilmu.

Prosesi pemakamannya akan dilaksanakan pada siang ini di TPU Tanah Kusir, Jakarta, sebagai penghormatan terakhir bagi sosok yang telah banyak berjasa bagi bangsa dan negara.

Prof. Salim Said akan dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah pers Indonesia, seorang akademisi yang berdedikasi, serta seorang diplomat yang ulung. Semangatnya dalam mengabdi bagi kemajuan bangsa akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang. Selamat jalan, Prof. Salim Said. (KBO-Babel/tim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *