SMP Santa Maria Menggelar Smart Fair untuk Mendorong Kreativitas Siswa
KBO-BABEL.COM (Mentok) – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Santa Maria Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menjadi sorotan pada Selasa (7/5/2024) pagi, saat mereka menggelar acara Smart Fair. Jumat (10/5/2024)
Kepala SMP Santa Maria Mentok, Letisia Pare, mengatakan bahwa melalui kegiatan ini pihak sekolahberharap dapat menciptakan lingkungan belajar yang merangsang imajinasi dan memupuk apresiasi terhadap beragam ekspresi seni dan budaya,” ujarnya dengan tegas.
Acara ini bukanlah yang pertama kali diadakan oleh SMP Santa Maria Mentok. Sebelumnya, acara serupa terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2017.
Namun, kali ini, mereka berkomitmen untuk menjadikan kegiatan ini sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah, mengakui pentingnya pendidikan holistik yang mencakup aspek kreativitas dan budaya.
Menurut Letisia Pare, tujuan SMP Santa Maria tidak hanya terbatas pada pencapaian akademis, tetapi juga pada pengembangan kreativitas dan pemahaman budaya siswa.
“Kami ingin siswa kami menjadi individu yang berpikiran terbuka, berempati, dan terinspirasi,” tandasnya.
Wakil Bupati Bangka Barat, Bong Ming Ming, turut memberikan apresiasi atas inisiatif yang diambil oleh SMP Santa Maria. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan pentingnya menjaga kearifan lokal dan melestarikan budaya Indonesia.
“Alhamdulillah kami lihat luar biasa anak-anak kita ini kreativitasnya semakin meningkat dan variatif. Dengan temanya itu Nusantara jadi ikut melestarikan budaya bangsa dan kearifan lokal. Kita dukung lantaran belajar tidak sebatas di ruang kelas saja,” ucapnya penuh antusias.
Acara Smart Fair ini tidak hanya menampilkan kreativitas siswa dalam bentuk karya seni, tetapi juga berbagai kegiatan lain yang melibatkan aspek kebudayaan, seperti pertunjukan tari, musik, dan drama. Selain itu, terdapat pameran hasil karya siswa yang mencerminkan keberagaman budaya Nusantara.
Melalui acara ini, siswa tidak hanya belajar dari buku dan guru di dalam kelas, tetapi juga dari interaksi langsung dengan budaya-budaya yang beragam.
Mereka diajak untuk memahami nilai-nilai kearifan lokal yang ada di sekitar mereka, serta menghargai keberagaman budaya yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.
Partisipasi aktif dari siswa dan dukungan penuh dari pihak sekolah serta pemerintah daerah menunjukkan betapa pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada prestasi akademis semata, tetapi juga pada pembentukan karakter dan pemahaman yang lebih luas tentang dunia di sekitar mereka. (Red, KBO-Babel)