Pembunuhan Tragis Wanita di Bandung: Fakta Terbaru dan Permintaan Maaf Keluarga
KBO-BABEL.COM (Bandung) – Duka mendalam menyelimuti keluarga Rini Mariany (50), wanita yang menjadi korban pembunuhan mengerikan di kota Bandung. Kasus ini telah menarik perhatian publik sejak awal, namun fakta-fakta baru yang terungkap semakin mengejutkan. Jumat (3/5/2024)
Pelaku pembunuhan, Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29), bukan hanya merenggut nyawa Rini, namun juga mengambil harta korban. Informasi dari Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengungkapkan bahwa pelaku bahkan menggondol dana kantor yang akan disetor ke bank.
Keduanya ternyata bekerja di perusahaan yang sama, di industri makanan. Pelaku, seorang auditor di kantor pusat perusahaan di Tangerang, sementara korban bertugas di gudang di Bandung. Namun, masih menjadi tanda tanya apakah ada hubungan khusus di antara keduanya.
Kisah tragis itu berawal ketika pelaku menjemput korban dari kantor di Bandung dan membawanya ke sebuah hotel. Rekaman CCTV menunjukkan kedatangan keduanya di hotel, di mana pelaku keluar dengan koper besar yang berisi mayat korban.
Penangkapan pelaku hanya terjadi lima hari sebelum resepsi pernikahannya di Palembang, meski ia telah menikahi pacarnya pada Maret 2024. Kejadian ini memberikan pukulan telak bagi keluarga besar Rini Mariany, yang sebelumnya sempat mencurigai suami almarhum sebagai pelaku.
Namun, dalam sebuah pernyataan resmi, keluarga besar Rini memohon maaf kepada Ganda Permana, suami almarhum, karena kecurigaan yang salah. Mereka juga menekankan harapan mereka atas proses hukum yang adil dan penuh keadilan bagi pelaku.
Suami Korban Buka Suara Terkait Tuduhan Pembunuhan Istri
Ganda, suami dari korban pembunuhan yang mengguncang publik, angkat bicara mengenai tuduhan yang menimpanya. Meski dihadapkan pada opini yang menyudutkannya sebagai dalang pembunuhan istrinya, Ganda menyatakan bahwa dia memahami bagaimana masyarakat sampai pada kesimpulan tersebut.
“Dalam hati saya, saya juga merasakan hal itu. Mengapa opini tersebut beredar? Karena sebelumnya memang ada masalah dalam rumah tangga kami. Akhirnya, semua opini itu mengarah ke arah saya, termasuk dari saudara, tetangga, dan rekan kerja,” ungkap Ganda kepada detikJabar.
Namun, Ganda menegaskan bahwa dia tidak mempermasalahkan opini yang beredar. Saat peristiwa tragis itu terjadi, Ganda turut diperiksa oleh penyidik Polda Metro Jaya dan tidak dapat berkomunikasi dengan siapa pun karena telepon genggamnya disita oleh penyidik.
“Pada saat kejadian, telepon seluler saya disita oleh polisi, sehingga saya tidak bisa berkomunikasi. Namun, saya tidak ambil pusing dengan opini yang tersebar, karena polisi juga tidak menyalahkan saya. Sebaliknya, saya berterima kasih kepada jajaran Polri yang telah mengungkap kasus ini, sehingga kejadian ini akhirnya terang benderang,” jelasnya.
Meskipun dihadapkan pada tuduhan sebagai pelaku pembunuhan, Ganda menemukan kekuatan dari dukungan anak-anaknya. Mereka tidak pernah mencurigainya atau menyudutkannya, meskipun sorotan kasus kematian istrinya itu semuanya tertuju kepada Ganda.
“Hal yang membuat saya bangga adalah bahwa meskipun banyak yang mencurigai saya dan opini yang menyudutkan saya, anak-anak saya tidak. Mereka tetap yakin bahwa saya bukanlah pelakunya,” tambah Ganda. (KBO-Babel/tim)