Perjuangan Petani Jahe Merah Bangka Tengah: Membangkitkan Harapan Pasca Gagalnya Program Bantuan
KBO-BABEL.COM (Bangka Tengah) – Dalam upaya menghadapi dampak yang ditimbulkan oleh kegagalan program bantuan budidaya bibit jahe merah yang dulu diinisiasi oleh mantan petinggi negara, para petani jahe merah dari Bangka Tengah telah melangkah dengan cerdas dan taktis. Kamis (2/5/2024)
Pada Jumat (5/1) lalu, mereka kembali mengunjungi Kantor DPRD Bangka Tengah untuk menyampaikan surat permohonan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada Ketua DPRD, Me Hoa. Meskipun Ketua sedang sibuk, mereka berhasil menitipkan surat permohonan tersebut kepada staf yang bersangkutan, menunjukkan keinginan mereka untuk mencari solusi atas masalah yang dihadapi.
Langkah ini diambil sebagai strategi untuk menghindari fitnah di tengah situasi tahun politik. Para petani berharap RDP dapat memberikan dukungan atas upaya mereka untuk keluar dari daftar hitam perbankan, yang merupakan dampak langsung dari kegagalan program bantuan sebelumnya.
Tidak hanya itu, mereka juga menyampaikan tembusan surat permohonan RDP ke kantor Bupati Bangka Tengah. Meskipun Bupati tidak berada di tempat, mereka berhasil menitipkan surat tersebut kepada petugas SatPolpp.
Respons atas permohonan tersebut cukup positif. Ketua DPRD Bangka Tengah, Me Hoa, menyatakan akan segera mengatur jadwal pelaksanaan RDP, menunjukkan kesediaannya untuk mendengarkan aspirasi para petani.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, juga merespons permohonan tersebut dengan menugaskan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Bangka Tengah untuk menangani agenda tersebut secara lebih intensif. Langkah ini diharapkan dapat membuka pintu bagi solusi yang lebih baik bagi para petani yang saat ini tengah berjuang.
Gagalnya program bantuan budidaya bibit jahe merah pada tahun 2021, yang dicanangkan oleh mantan Gubernur Babel, Erzaldi Rosman Djohan, telah menyisakan luka dan kesedihan bagi para petani.
Dana bantuan sebesar 4 miliar Rupiah yang dijanjikan hanya berujung pada kekecewaan, sementara nama-nama petani tercatat dalam daftar hitam perbankan.
Saat ini, para petani jahe merah harus berjuang sendiri dan mencari dukungan dari berbagai pihak untuk memperbaiki reputasi mereka yang tercemar. Ini merupakan kontras besar dengan masa kejayaan program tersebut pada tahun 2021, yang diwarnai dengan harapan akan kemakmuran masyarakat.
Dengan langkah-langkah cerdas dan keberanian para petani ini, mereka berharap dapat memperbaiki nasib mereka dan mendapatkan keadilan yang telah mereka perjuangkan. (KBO-Babel/tim)