Skandal Pelat Dinas TNI: Purnawirawan Laporkan Sopir Fortuner Berkedok Jenderal

Foto: Skandal Pelat Dinas TNI: Purnawirawan Laporkan Sopir Fortuner Berkedok Jenderal

Purnawirawan TNI Laporkan Sopir Fortuner yang Dipalsukan Pelat Dinas di Insiden Kecelakaan Japek

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Sebuah insiden memalukan melibatkan sebuah Toyota Fortuner dengan pelat dinas milik Mabes TNI telah mencuat ke permukaan, menyebabkan kegemparan di kalangan masyarakat. Pada tanggal 14 April 2024, Marsda TNI (Purn) Asep Adang Supriyadi, pemilik sah dari pelat dinas yang bersangkutan, resmi melaporkan insiden ini kepada pihak kepolisian. Kejadian ini terjadi ketika mobil tersebut, yang dikemudikan oleh seorang sopir, diduga secara arogan menyerempet kendaraan lain di Tol Jakarta-Cikampek (Japek). Selasa (16/4/2024)

Kronologi kejadian ini dimulai saat sebuah mobil Toyota Fortuner dengan pelat dinas Mabes TNI diduga terlibat dalam insiden kecelakaan di Tol Japek.

Bacaan Lainnya

Sopir Fortuner tersebut tidak hanya menyerempet kendaraan lain, tetapi juga mengaku sebagai adik seorang Jenderal di TNI, tindakan yang menciptakan gelombang kemarahan di tengah-tengah masyarakat.

Menurut laporan yang diterima oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.

“Saya terima laporan pada tanggal 14 April 2024. Nanti akan didalami oleh Direktorat Krimum,” ungkap Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan.

Asep Adang Supriyadi, pemilik sah dari pelat dinas yang digunakan pada mobil tersebut, menyatakan bahwa dia merasa dirugikan oleh tindakan sopir Fortuner yang memalsukan penggunaan pelat dinas miliknya.

“Untuk permasalahan ini, kami juga telah membuat laporan pengaduan di Mapolda Metro Jaya guna membantu tercapainya titik terang dari permasalahan ini,” kata Asep Adang.

Lebih lanjut, Asep Adang menegaskan bahwa dia tidak memiliki hubungan dengan sopir Fortuner tersebut dan tidak pernah mengenalnya. Pelat dinas dengan nomor tertentu, yang digunakan sebagai identitas kendaraan dinas operasional sebagai guru besar di Universitas Pertahanan sejak dia pensiun pada tahun 2020, telah dipalsukan untuk kendaraan pribadi.

“Kendaraan yang saya gunakan dengan plat nomor dinas tersebut adalah Pajero Sport dan terdaftar dalam sistem, bukan Toyota Fortuner sebagaimana yang telah viral di video pemberitaan,” tegasnya.

Asep Adang juga menekankan bahwa dia tidak pernah meminjamkan pelat dinas TNI miliknya kepada siapapun dan telah membuat laporan resmi ke Polda Metro Jaya terkait kasus ini.

Insiden ini menyoroti pentingnya penegakan hukum dalam menjaga integritas dan keamanan publik. Keterlibatan pelat dinas milik lembaga negara dalam kejadian seperti ini menimbulkan kekhawatiran serius akan penyalahgunaan kekuasaan dan identitas. Penyelidikan yang mendalam diharapkan akan membawa kejelasan dan keadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam insiden memalukan ini. (Sumber: Detik, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *