Kericuhan di Kota Sorong: TNI AL dan Brimob Terlibat, Komisi I DPR Desak Penyelidikan Mendalam

Foto: Kericuhan di Kota Sorong: TNI AL dan Brimob Terlibat, Komisi I DPR Desak Penyelidikan Mendalam

Tegangnya Hubungan TNI AL dan Brimob: Komisi I DPR Desak Penyelidikan Mendalam

KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Kota Sorong, Papua Barat Daya, menjadi saksi pertempuran antara prajurit TNI Angkatan Laut (AL) dan anggota Brigade Mobil (Brimob) pada Ahad pagi, tanggal 14 April 2024. Insiden ini menimbulkan keprihatinan mendalam di kalangan anggota DPR, khususnya dari Komisi I yang menanggapi peristiwa tersebut dengan serius. Selasa (16/3/2024)

Dave Laksono, anggota Komisi I DPR, mengecam keras kejadian bentrok antar-aparat yang seharusnya tidak terjadi, terutama di wilayah yang seharusnya memiliki musuh bersama.

Bacaan Lainnya

“Konflik antara aparat itu tidak boleh terjadi, apalagi di wilayah yang semestinya ada musuh bersama,” tegas Dave saat dihubungi pada Senin, 15 April 2024.

Menurut Dave, DPR akan mempelajari lebih lanjut penyebab dan kronologi detail insiden ini. “Kami akan mempelajari dan mendalami lebih lanjut akan sebab dan penyebabnya, apa yang memicu kericuhan tersebut,” ungkapnya.

Ketua DPP Partai Golkar ini juga menyerukan agar TNI/Polri dan pemerintah segera melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini. “Saya menyerukan adanya penyelidikan yang dalam akan permasalahan ini, sehingga dapat diselesaikan dengan baik,” tegas Dave.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal Nugraha Gumilar, telah mengonfirmasi adanya bentrok antara personel satuan Brimob Polri dengan prajurit Marinir Pertahanan dan Pangkalan XIV Sorong pada Ahad pagi tersebut. Lima prajurit TNI mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, kesalahpahaman terjadi antara anggota Brimob dengan anggota Marinir TNI Angkatan Laut yang berjaga di pelabuhan Kota Sorong.

Insiden dimulai ketika seorang anggota Brimob, yang tidak menggunakan pakaian dinas, tengah mengantarkan anggota keluarganya naik ke dalam kapal.

Ketika meminta izin kembali untuk mengantarkan anggota keluarganya ke dalam kapal, anggota Marinir yang berjaga menegur anggota Brimob tersebut, yang kemudian memicu kesalahpahaman.

Anggota Brimob yang ditegur kemudian memukul anggota Marinir yang berjaga, dan peristiwa ini berlanjut menjadi baku pukul antar dua institusi tersebut.

Nugraha Gumilar tidak memberikan rincian secara detail mengenai bagaimana mula-mula kesalahpahaman tersebut terjadi. Namun, ia mengonfirmasi bahwa TNI-Polri saat ini sedang melakukan patroli bersama untuk mencegah terjadinya peristiwa bentrokan susulan.

Bentrokan ini menyoroti kompleksitas dinamika antara kepolisian dan militer dalam menjaga keamanan, terutama di daerah konflik seperti Papua. Komisi I DPR menekankan perlunya investigasi menyeluruh untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

Sementara itu, masyarakat sipil juga menantikan tindakan tegas dari pemerintah untuk menyelesaikan konflik ini dengan adil dan transparan, serta memastikan bahwa kedua institusi keamanan dapat bekerja sama dalam menjaga kedamaian dan keamanan di seluruh wilayah Indonesia. (Sumber: Tempo, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *