Kendala Teknologi: Pemudik Gaptek Kesulitan Membeli Tiket Online, Terpaksa Mengandalkan Jasa Calo

Foto: Ilustrasi Calo Tiket Kapal

Tantangan Teknologi dalam Pembelian Tiket Kapal: Pemudik Terpaksa Menggunakan Jasa Calo di Pelabuhan Tanjungkalian

KBO-BABEL.COM (Bangka) – Pemudik yang hendak menggunakan layanan kapal di Pelabuhan Tanjungkalian, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, menghadapi tantangan baru dalam pembelian tiket online. Meskipun operator kapal telah menerapkan sistem penjualan tiket secara online melalui aplikasi trip.ferizy.com, praktik calo masih merajalela. Para calo dengan leluasa menawarkan jasa mereka kepada calon penumpang yang belum memperoleh tiket. Sabtu (6/4/2024)

Pada Rabu (3/4/2024), pantauan menunjukkan bahwa calo-calo ini beroperasi dengan terang-terangan di sekitar pelabuhan. Mereka menunggu di luar gerbang pintu masuk pelabuhan atau bahkan di kantung parkir, siap menghampiri calon penumpang dan menawarkan jasanya untuk pembelian tiket.

Bacaan Lainnya

Fenomena ini terjadi karena sejumlah pemudik, terutama yang tidak terbiasa atau gagap teknologi (gaptek), terpaksa menggunakan jasa calo karena ketidakpahaman mereka terhadap cara pembelian tiket secara online.

Salah satu pemudik, Yusuf (50), yang hendak pergi ke Lampung, mengaku membeli tiket kapal melalui jasa calo dengan harga yang jauh lebih tinggi daripada harga normal.

Meskipun ia menyadari bahwa harga yang dibayarnya jauh lebih mahal, Yusuf mengaku tidak mengetahui cara pembelian tiket secara online yang diterapkan oleh pihak pelabuhan.

“Saya tidak tahu cara beli tiket online, jadi ada orang yang menawarkan ingin bantu beli tiket,” ungkap Yusuf.

Hal serupa dialami oleh Rama (33), pemudik asal Riau Silip, Kabupaten Bangka, yang juga kesulitan mendapatkan tiket kapal karena kurangnya pengetahuan tentang pembelian tiket secara online.

Rama menyatakan kekecewaannya karena meskipun telah jauh dari rumah dengan niat untuk mudik, ia terpaksa harus pulang lagi karena tidak mendapatkan tiket.

Kendala lain yang dihadapi pemudik adalah kurangnya informasi yang disampaikan oleh pihak pelabuhan terkait dengan sistem pembelian tiket online dan penambahan jumlah kapal.

Rama mengungkapkan bahwa hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai penambahan tiket atau kapal untuk calon penumpang yang kehabisan tiket.

Dalam menghadapi situasi ini, pemudik berharap agar pihak pelabuhan dapat melakukan sosialisasi yang lebih intensif tentang cara pembelian tiket secara online.

Mereka juga berharap agar ada peningkatan jumlah kapal atau penambahan tiket untuk memenuhi kebutuhan calon penumpang yang belum mendapatkan tiket.

Ketidakpahaman teknologi dan kurangnya informasi yang disampaikan kepada pemudik telah menjadi hambatan serius dalam implementasi sistem pembelian tiket secara online di Pelabuhan Tanjungkalian.

Hal ini menandakan bahwa masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memperbaiki dan menyempurnakan sistem tersebut guna memastikan akses yang adil dan merata bagi semua pemudik.

Meskipun pemerintah telah memberikan imbauan untuk menghindari praktik calo, masih diperlukan langkah-langkah lebih lanjut untuk mengatasi masalah ini agar pemudik dapat memperoleh tiket dengan mudah dan aman tanpa harus bergantung pada jasa calo yang memanfaatkan situasi yang kurang terpantau dengan baik. (Sumber: Bangkapos, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *