Skandal Korupsi Tata Niaga Timah: Profil Robert Bonosusatya (RBS), Sosok di Balik Kasus Timah-Harvey Moeis
KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Sebuah kasus korupsi tata niaga timah yang diduga merugikan negara hingga Rp 271 triliun telah mengguncang Indonesia. Kasus ini melibatkan sejumlah nama, salah satunya adalah Robert Bonosusatya (RBS), yang disebut sebagai aktor utama di balik skandal tersebut. Siapakah sebenarnya sosok RBS ini?. Rabu (3/4/2024)
Robert Bonosusatya memiliki latar belakang karir yang beragam. Dia pernah menjabat sebagai komisaris utama di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), perusahaan operator jalan tol. Namun, CMNP pernah terlibat dalam skandal BLBI, menimbulkan tanda tanya atas rekam jejaknya.
Selain itu, Robert juga memiliki pengalaman sebagai Komisaris Utama di PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE), sebuah perusahaan percetakan dan dokumen keamanan.
JTPE dikenal sebagai perusahaan yang menyediakan solusi identitas khusus untuk pemerintah, termasuk pencetakan BPKB, STNK, dan SIM di Korlantas Polri.
Namun, nama Robert tidak lepas dari kontroversi. Dia pernah tersangkut dalam beberapa kasus yang melibatkan petinggi Polri. Salah satunya adalah terkait dengan penggunaan jet pribadi bersama anak buah mantan Karo Paminal Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan pada 2023. Meskipun dia membantah memiliki jet pribadi, beberapa sumber menyebutkan bahwa pesawat yang digunakan Hendra diduga milik Robert.
Kasus korupsi tata niaga timah yang melibatkan suami artis terkenal Sandra Dewi, Harvey Moeis, telah menyoroti nama Robert. Dia diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi di PT Timah dalam rentang tahun 2015-2022. Meskipun menjalani pemeriksaan selama 13 jam, Robert tidak memberikan banyak komentar.
Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI), Boyamin Saiman, menduga bahwa Robert memiliki peran penting dalam meminta bantuan dari Helena Lim dan Harvey Moeis untuk memanipulasi uang hasil korupsi dengan dalih Corporate Social Responsibility (CSR). Dia juga diduga mendirikan dan mendanai perusahaan-perusahaan yang digunakan sebagai alat untuk melakukan korupsi tambang timah.
Berdasarkan laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Robert diangkat sebagai komisaris utama CMNP pada Mei 2019 tetapi kemudian mundur pada 14 Juli 2020. Mundurnya dari CMNP menimbulkan pertanyaan lebih lanjut tentang keterlibatannya dalam berbagai skandal.
Berikut pengalaman sederet jabatan yang pernah diemban Robert diambil dari laporan keuangan CMNP:
Pendidikan:
– Gelar Bachelor of Science in Computer Science dari University of California, USA.
Pengalaman Kerja:
1. PT Energi Sembilan Perkasa (2017)
– Posisi: Saham dan Direktur Utama
2. PT Robust Buana Tunggal (2015)
– Posisi: Pemegang Saham dan Direktur
3. PT Prima Energi Utama (2014)
– Posisi: Pemegang Saham dan Direktur
4. PT Hamparan Berkah Daya Lestari (2013)
– Posisi: Pemegang Saham
5. PT Prima Multi Trada (2012)
– Posisi: Pemegang Saham dan Komisaris
6. PT Cipta Karya Dinamika (2012)
– Posisi: Pemegang Saham dan Komisaris
7. PT Graha Sentra Niaga (2012)
– Posisi: Pemegang Saham dan Komisaris
8. PT Sentra Karya Duta Usaha Tahun (2012)
– Posisi: Pemegang Saham dan Komisaris
9. PT Rejeki Bintang Terang (2019)
– Posisi: Pemegang Saham dan Direktur
(Sumber: CNBC Indonesia, Editor: KBO-Babel)