Anggaran Negara Untuk Klub Sepak Bola Kabupaten Bangka Bernilai Ratusan Juta ‘Menguap’

Foto: Ilustrasi Korupsi Bola

Ratusan Juta Anggaran Negara ke Klub Sepak Bola Kabupaten Bangka Diduga ‘Menguap’

KBO-BABEL.COM (Bangka) – Kabar terkini dari Kabupaten Bangka telah menarik perhatian publik setelah ditemukan kebocoran anggaran negara yang mengalir ke klub sepak bola setempat. Meskipun Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung membantah telah menyelidiki Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangka terkait dugaan penyaluran ratusan juta anggaran negara ke PS Bangka Setara dan Asosiasi Kabupaten (ASKAB) PSSI Kabupaten Bangka pada tahun anggaran 2023, namun sorotan publik semakin tajam terhadap isu tersebut. Rabu (3/4/2024)

Informasi yang berhasil dihimpun oleh tim investigasi Kantor Berita Online Bangka Belitung (KBO Babel) dari berbagai sumber mengungkap bahwa dana tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Bangka Tahun Anggaran 2023. Pada tahun tersebut, PS Bangka Setara menerima dana sebesar Rp 500 juta, sedangkan ASKAB PSSI Kabupaten Bangka hanya mendapatkan Rp 300 juta.

Bacaan Lainnya

Total anggaran yang mencapai ratusan juta tersebut dikucurkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka melalui KONI Kabupaten Bangka, yang saat itu dipimpin oleh Mersi.

Kasus ini menyoroti peran Rozali sebagai ketua ASKAB PSSI Kabupaten Bangka dan Deni Marta sebagai ketua PS Bangka Setara, yang kini dikabarkan sebagai calon legislatif terpilih untuk periode 2024-2029 DPRD Kabupaten Bangka.

Isu penggunaan anggaran negara yang meragukan ini memicu kecaman dari masyarakat, yang menuntut transparansi dan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana publik.

Kehadiran Deni Marta dan Rozali dalam dunia politik lokal juga menambah kompleksitas situasi ini, dengan tuntutan agar mereka menjelaskan peran serta keterlibatan mereka dalam penggunaan dana tersebut.

Pihak berwenang diharapkan untuk segera melakukan investigasi menyeluruh dan mengungkap kebenaran di balik dugaan penyaluran anggaran yang tidak transparan ini.

Nilai Anggaran Berbeda Diindikasi Sarat KKN

Penyaluran dana kepada dua asosiasi sepak bola di Kabupaten Bangka menjadi sorotan tajam setelah ditemukan indikasi penyimpangan yang mencurigakan.

Sejumlah anggaran senilai ratusan juta rupiah yang seharusnya digunakan untuk berbagai kegiatan olahraga diduga tidak sepenuhnya tersalurkan dengan benar. Kabar ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang menggurita.

Salah satu klub sepak bola, PS Bangka Setara, menjadi sorotan karena diduga belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban (LPJ) atas penggunaan dana bantuan sebesar Rp 500 juta yang diterima dari Pemerintah Daerah.

Lebih menyedihkan lagi, terdapat spekulasi yang menyebutkan bahwa besaran dana yang diterima oleh klub ini memiliki perbedaan yang mencolok dengan dana yang diterima oleh asosiasi lainnya. Rumor ini menyoroti kemungkinan adanya praktik KKN di dalamnya.

Beberapa pihak mengungkapkan kecurigaan terhadap penggunaan dana tersebut. Salah satunya adalah mantan Ketua KONI Kabupaten Bangka, Mercy Yudha, yang mengaku tidak mengetahui secara pasti tentang keberadaan LPJ dan penyimpangan dana tersebut.

Namun, kecurigaan semakin memuncak ketika diketahui bahwa Deni Marta, ketua PS Bangka Setara, memiliki hubungan keluarga dekat dengan penguasa pada masa itu.

Upaya untuk mengungkap kebenaran masih terus dilakukan oleh tim investigasi KBO Babel. Meskipun demikian, saat dihubungi, beberapa pihak terkait seperti Rozali, ketua ASKAB PSSI Kabupaten Bangka, belum memberikan tanggapan yang jelas terkait isu ini.

Pihak yang berwenang, termasuk Dinas Pendidikan, Pemuda & Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bangka, diminta untuk memberikan klarifikasi mengenai penggunaan anggaran tersebut.

Namun, Mercy Yudha mengalihkan pertanyaan dengan menyarankan untuk langsung menghubungi Disdikpora, menimbulkan kebingungan dalam mencari kejelasan.

Inilah Sosok Deni, Rozali & Ketua KONI Bangka Periode 2023-2027

Deni Marta, Rozali, dan Rato Rusdiyanto telah ditunjuk sebagai sosok kunci dalam administrasi olahraga Kabupaten Bangka untuk periode 2023-2027. Deni, sebelumnya dikenal sebagai ajudan mantan bupati Bangka, Mulkan, kini terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka untuk periode 2024-2029.

Sebelum karir politiknya, ia aktif terlibat dalam berbagai kegiatan dan menjabat dalam pengelolaan asosiasi sepak bola Bangka Setara, yang didirikan pada tahun 2021.

Namun, masa jabatan Deni Marta tidak luput dari kontroversi, karena ia tersandung dalam dugaan penyalahgunaan wewenang. Rumor-rumor beredar mengenai keterlibatannya dalam kasus-kasus seperti penggunaan “pegawai hantu” dalam departemen pemerintahan, dengan sugesti bahwa kedekatannya dengan pihak berwenang saat itu mungkin dieksploitasi.

Sementara itu, Rozali saat ini menjabat sebagai ketua Asosiasi Sepak Bola Kabupaten Bangka (ASKAB PSSI). Dikenal secara lokal di Sungailiat sebagai seorang kontraktor, ia telah aktif terlibat dalam manajemen olahraga sepak bola.

Selain itu, Rato Rusdiyanto telah menjabat sebagai ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bangka untuk periode 2023-2027, menggantikan Mercy Yudha. Berasal dari Sungailiat, Rato diakui karena perannya dalam industri perhotelan dan sebagai seorang kontraktor.

Menanggapi penunjukannya, Rato mengungkapkan rasa syukur dan mengakui bobot tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya dalam mengawasi berbagai cabang olahraga di dalam kabupaten.

Penunjukan trio ini menandai babak baru dalam administrasi olahraga Kabupaten Bangka, dengan harapan untuk kepemimpinan yang efektif dan promosi pengembangan olahraga di seluruh wilayah. (Redaksi, KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *