Profil Pendidikan Tiga Mantan Direksi PT Timah Jadi Tersangka Skandal Korupsi Komoditas Timah
KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Skandal korupsi mengguncang dunia pertambangan Indonesia ketika Kejaksaan Agung mengumumkan penetapan tiga direktur PT Timah Tbk sebagai tersangka dalam kasus tata niaga timah. Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, mantan Direktur Utama, Emil Ermindra, mantan Direktur Keuangan, dan Alwin Albar, mantan Direktur Operasional, dituduh terlibat dalam serangkaian praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat. Senin (1/4/2024).
Direktur Utama PT Timah, Ahmad Dani Virsal, yang menjabat sejak Juni 2023, memberikan tanggapannya terhadap situasi ini. Meskipun ditimpa skandal, PT Timah menyambut baik upaya yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung.
Menurut Virsal, langkah ini adalah langkah penting untuk memperbaiki tata kelola pertambangan dan bisnis timah secara keseluruhan, sehingga perusahaan dapat lebih berkontribusi terhadap negara dan masyarakat.
Profil masing-masing jajaran direksi PT Timah yang menjadi tersangka dalam skandal korupsi ini mengungkap sejumlah latar belakang yang menarik.
Mochtar Riza Pahlevi Tabrani, yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama sebelum digantikan oleh Virsal, adalah lulusan sarjana Geologi dari Universitas Trisakti dan memperoleh gelar MBA dari Cleveland State University.
Karirnya di PT Timah dimulai pada tahun 2016 setelah diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menggantikan posisi sebelumnya. Namun, pada akhir 2021, Tabrani digantikan oleh Achmad Ardianto, yang kemudian digantikan oleh Ahmad Dani Virsal pada Juni 2023.
Sebelum berkarir di PT Timah, Tabrani juga memiliki pengalaman di entitas holding pertambangan MIND ID dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Emil Ermindra, mantan Direktur Keuangan PT Timah, memiliki pengalaman lebih dari 23 tahun di industri perbankan sebelum bergabung dengan perusahaan tambang terkemuka ini.
Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), Ermindra telah meniti karier dari posisi Kepala Divisi Perencanaan Strategis hingga Kepala Eksekutif Regional di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Namun, perjalanan karier Ermindra di PT Timah tidak berjalan mulus, karena pada tahun 2020, posisinya sebagai Direktur Keuangan diganti berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Alwin Albar, mantan Direktur Operasional, memiliki latar belakang pendidikan yang mencengangkan, dengan gelar doktornya dalam Teknik Kelautan dari Texas A&M University.
Sebelum terlibat di PT Timah, Albar pernah menjadi Assistant Director untuk Proyek di Myanmar dan memimpin berbagai aspek termasuk logistik, sumber daya manusia, hukum, dan keuangan. Namun, perjalanan kariernya di PT Timah terhenti ketika dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata niaga timah.
Skandal korupsi ini menjadi pukulan bagi PT Timah, perusahaan tambang terkemuka yang sebelumnya dianggap sebagai salah satu pilar ekonomi negara. Namun, respons positif dari pihak perusahaan atas tindakan hukum yang diambil oleh Kejaksaan Agung menunjukkan komitmen mereka untuk memperbaiki tata kelola internal dan menghapus praktik korupsi.
Seiring dengan proses hukum yang berlangsung, publik menantikan transparansi dan keadilan dalam penanganan kasus ini, serta harapan untuk melihat PT Timah kembali berkontribusi secara positif bagi pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat. (KBO Babel)