Freeport Indonesia: Pergeseran Kendali dari AS ke Indonesia, Jokowi Tegaskan Kedaulatan Negara
KBO-BABEL.COM (Jakarta) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa PT. Freeport Indonesia kini berada di bawah kendali Indonesia, setelah Indonesia berhasil memperoleh mayoritas saham di perusahaan tambang emas terbesar di Papua. Dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Kamis, 28 Maret 2024, Presiden Jokowi menyatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki mayoritas saham sebesar 51 persen, sebuah loncatan signifikan dari kepemilikan sebelumnya yang hanya sebesar 9 persen. Sabtu (30/3/2024)
“Dengan memiliki mayoritas saham di Freeport Indonesia, kita tidak lagi melihatnya sebagai milik Amerika Serikat. Ini adalah aset bangsa Indonesia. Saya tegaskan bahwa Freeport kini adalah milik Indonesia,” tegas Jokowi.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari strategi untuk meningkatkan kedaulatan ekonomi negara dan mengoptimalkan pendapatan dari sumber daya alam yang dimiliki Indonesia. Ia juga menyampaikan optimisme bahwa dalam waktu dekat, kepemilikan saham Indonesia di Freeport akan bertambah menjadi 61 persen.
“Peningkatan kepemilikan saham ini akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan bagi negara. Saat ini, 70 persen pendapatan dari Freeport masuk ke kas negara. Dengan kepemilikan saham yang akan naik menjadi 61 persen, kita proyeksikan bahwa 80 persen pendapatan akan berkontribusi langsung pada pembangunan Indonesia,” jelas Jokowi.
Pengambilalihan mayoritas saham ini tidaklah mudah, kata Jokowi, dan memerlukan keberanian serta kesabaran dalam negosiasi dengan pihak Freeport. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus konsisten dalam menjaga kepentingan nasional.
“Tantangan yang kami hadapi dalam proses ini tidaklah mudah. Saya berharap masyarakat dapat memahami pentingnya langkah ini untuk masa depan Indonesia yang lebih baik,” tambahnya.
Dalam pertemuan dengan CEO Freeport, McMoran Inc Richard Adkerson, Dewan Komisaris PT. Freeport Indonesia Kathleen Quirk, dan Direktur Utama PT. Freeport Indonesia Tony Wenas di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Jokowi mendapatkan laporan mengenai progres pembangunan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur.
Tony Wenas menyampaikan bahwa pembangunan smelter tersebut telah mencapai lebih dari 92 persen dan diharapkan dapat beroperasi penuh pada bulan Juni tahun ini.
“Tentu saja, pembangunan smelter ini akan membawa dampak positif tidak hanya bagi ekonomi lokal tetapi juga bagi industri pertambangan nasional secara keseluruhan,” ungkap Tony.
Meskipun begitu, isu perpanjangan izin tambang PT. Freeport Indonesia juga sempat disinggung dalam pertemuan tersebut. Namun, menurut Tony, pembahasan mengenai izin tersebut tidak dilakukan secara mendalam karena keterbatasan waktu.
Sejak awal kepemimpinannya, Presiden Jokowi telah menekankan pentingnya memastikan bahwa sumber daya alam Indonesia dikelola secara optimal demi kesejahteraan rakyat.
Dengan pengambilalihan mayoritas saham di Freeport Indonesia, langkah ini menjadi satu lagi bukti komitmen pemerintah untuk meningkatkan kedaulatan ekonomi negara. (Sumber: Viva, Editor: KBO-Babel)