Kembalinya Optimisme: Saham Timah (TINS) Melejit 7,79% dalam Sesi Perdagangan Terbaru
KBO-BABEL.COM (Jakarta) – PT Timah Tbk (TINS) telah mencatat lonjakan signifikan dalam nilai sahamnya, menunjukkan kembali kekuatan yang mengesankan setelah dua hari pelemahan pada awal pekan ini. Pada akhir sesi perdagangan tanggal 21 Maret 2024, saham TINS mencatat kenaikan sebesar 7,79% menjadi Rp 830 per saham. Transaksi sebanyak 102,33 juta saham dengan nilai mencapai Rp 84,07 miliar, menandai kembalinya minat investor terhadap saham ini. Jum’at (22/3/2024)
Kenaikan ini terjadi setelah periode pelemahan pada tanggal 19 dan 20 Maret, di mana saham TINS mengalami penurunan masing-masing sebesar -7,26% dan -7,23%. Namun, momentum positif telah kembali menghampiri saham ini sejak tanggal 7 Maret, dengan lonjakan mencapai 46,9% dari harga penutupan pada 6 Maret.
Tetapi, kebangkitan ini terjadi di tengah ketidakpastian terkait laporan keuangan tahunan. Hingga saat ini, PT Timah Tbk belum merilis laporan keuangan untuk tahun buku penuh 2023.
Tidak seperti tahun sebelumnya di mana laporan keuangan dirilis pada tanggal 16 Maret, keheningan dari perusahaan ini menimbulkan pertanyaan tentang kesehatan finansialnya.
Per 30 September 2023, TINS mencatatkan rugi periode berjalan sebesar Rp 87,45 miliar, yang merupakan kontras signifikan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,14 triliun.
Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja finansial perusahaan ini dapat meliputi fluktuasi harga timah di pasar global, serta isu-isu terkait dengan regulasi dan ekspor timah.
Sementara itu, harga timah kontrak tiga bulan mengalami kenaikan sebesar 1,37% menjadi US$ 27.192 per ton di London Metal Exchange (LME). Hal ini terkait dengan penutupan pertambangan timah di Myanmar oleh junta dan mandeknya ekspor timah dari Indonesia.
Meskipun kenaikan harga timah dapat memberikan dorongan bagi kinerja keuangan PT Timah Tbk, namun masih ada ketidakpastian terkait dampaknya terhadap industri secara keseluruhan.
Menarik untuk dicatat bahwa mayoritas saham TINS, yaitu 65%, dipegang oleh MIND ID, sementara masyarakat nonwarkat menggenggam 34,96% saham TINS.
Dengan jumlah pemegang saham mencapai 54.030 pada akhir Februari 2024, dinamika antara pemegang saham dan manajemen perusahaan akan menjadi faktor penting dalam menentukan arah saham TINS ke depan.
Sementara investor mungkin merespons dengan optimisme terhadap kinerja saham TINS dalam beberapa sesi terakhir, penting untuk diingat bahwa ketidakpastian terus menggelayuti pasar.
Kepatuhan dengan standar pelaporan keuangan yang ketat dan kemampuan perusahaan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi di masa depan akan menjadi kunci dalam menentukan kinerja jangka panjang PT Timah Tbk.
Dengan demikian, meskipun saham TINS telah mengalami lonjakan yang signifikan, para investor diimbau untuk tetap waspada dan mempertimbangkan secara cermat risiko serta peluang yang terkait dengan investasi ini di tengah dinamika pasar yang terus berubah. (Sumber: Investor.id, Editor: KBO-babel)