Pengeroyokan Brutal: Polisi Dikeroyok Pengantar Jenazah, 4 Ditangkap, 5 Masih Buron

Foto: Pengeroyokan Brutal, Polisi Dikeroyok Pengantar Jenazah, 4 Ditangkap, 5 Masih Buron

Polisi Dikeroyok Pengantar Jenazah, 4 Pelaku Ditangkap dan 5 Masih Buron, Bripda M Fathul Terluka

KBO-BABEL.COM (Makassar) – Pada Senin malam 18 Maret 2024, sebuah tragedi mengerikan melanda Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ketika seorang anggota polisi, Bripda M Fathul Hidayat, menjadi korban serangan brutal oleh sekelompok pengantar jenazah yang ugal-ugalan. Rabu (20/3/2024).

Insiden tersebut terjadi di Jalan Inspeksi Pam, Lorong 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, menandai puncak dari apa yang tampaknya menjadi gelombang kekerasan jalanan yang menggemparkan kota ini.

Bacaan Lainnya

Korban, Bripda M Fathul Hidayat, mengalami luka serius di wajah dan tangannya sebagai akibat dari pengeroyokan kejam ini. Kejadian tragis ini tidak hanya mencoreng nama baik kota ini, tetapi juga menimbulkan kekhawatiran atas keamanan masyarakat secara keseluruhan.

“Empat pengantar jenazah telah ditangkap, namun lima pelaku lainnya masih buron.” keterangan resmi dari Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana.

Kasus ini telah menarik perhatian publik secara luas dan menimbulkan kecaman yang tajam terhadap kekerasan jalanan yang semakin merajalela.

Pengeroyokan terhadap Bripda M Fathul Hidayat terjadi secara tidak terduga saat ia sedang dalam perjalanan dengan motornya. Sejumlah pengantar jenazah yang tidak bertanggung jawab dengan nekatnya mengambil alih jalan, menyebabkan terjadinya kecelakaan dan kemudian pengeroyokan terhadap Bripda M Fathul Hidayat.

Dalam keterangan lebih lanjut, Kompol Devi Sudjana menjelaskan kronologi peristiwa mengerikan ini,

“Beberapa orang dari kelompok pengantar jenazah langsung menendang bagian dada, kepala, dan menginjak korban, serta memukul bagian wajah korban.”

Luka-luka yang diderita Bripda M Fathul Hidayat cukup serius, mencakup memar pada bagian pelipis kiri, lengan sebelah kanan yang bengkak, serta sakit pada bagian belakang kepala.

Tindakan keji ini memicu reaksi keras dari pihak berwenang dan masyarakat luas.

“Kami memastikan bahwa pihak berwenang akan menindak tegas pelaku-pelaku kejahatan ini,” tegas Kompol Devi Sudjana dalam keterangannya.

Para saksi dan penduduk setempat juga memberikan pandangan mereka tentang insiden ini.

“Kekerasan semacam ini tidak dapat ditoleransi di masyarakat kita,” kata seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.

“Kami berharap agar pelaku segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.”

Kasus ini juga menyoroti masalah yang lebih luas tentang keamanan jalanan dan perlindungan terhadap petugas kepolisian yang menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi.

Sementara keberadaan lima pelaku lainnya yang masih buron menimbulkan kekhawatiran atas keamanan publik, pihak berwenang bersikeras bahwa mereka akan melakukan segala upaya untuk menangkap mereka.

“Kami meminta kerjasama dari masyarakat dalam membantu menemukan para pelaku yang masih buron,” ujar Kompol Devi Sudjana.

Kejahatan jalanan semacam ini tidak hanya merusak citra Kota Makassar, tetapi juga mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat secara keseluruhan. Dalam situasi seperti ini, penting bagi semua pihak untuk bersatu dan bekerja sama untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.

Dengan demikian, insiden tragis ini menjadi titik fokus bagi pihak berwenang dan masyarakat dalam upaya bersama untuk menegakkan keadilan dan menjaga keamanan bagi semua warga Kota Makassar.

Semua pihak berharap agar para pelaku yang masih buron segera ditangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang berlaku, sehingga keadilan dapat terwujud dan keamanan publik dapat dipulihkan. (Sumber: Serambinews, Editor: KBO-babel).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *