Terkesan Dibiarkan Tanpa Tindakan: Pertumbuhan Tambang Timah Laut Ilegal di Bangka

Foto: Penampakan Tambang Timah Laut Ilegal di Bangka

Tambang Timah Laut Ilegal di Bangka Mengancam Kelestarian Lingkungan dan Pariwisata

KBO-BABEL.COM (Babel) – Pantai-pantai indah di Bangka, yang seharusnya menjadi daya tarik wisata alam yang menakjubkan, kini terancam oleh maraknya aktivitas tambang timah laut ilegal yang terkesan dibiarkan. Jum’at (15/3/2024)

Keberadaan tambang-tambang ilegal ini, yang berlokasi begitu dekat dengan pantai, telah menimbulkan dampak yang merusak bagi lingkungan sekitarnya, mulai dari pencemaran air laut hingga endapan lumpur limbah tambang yang merusak keindahan pantai tersebut.

Bacaan Lainnya

Salah satu contohnya adalah Cemara Beach, pantai yang diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, di Desa Rebo, Kabupaten Bangka.

Aci, selaku Manager Cemara Beach, dengan sangat menyayangkan kerusakan yang terjadi akibat maraknya aktivitas penambangan timah laut ilegal yang berlokasi begitu dekat dengan pantai.

Meskipun pihaknya telah melakukan laporan kepada berbagai instansi terkait seperti Kepolisian, Pemerintah Kabupaten, Satpol PP, Dinas Pariwisata, dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, belum ada tindakan yang diambil untuk menanggulangi masalah ini.

“tambang legal itu terus jalan, bahkan jumlahnya terus bertambah banyak, karena tidak ada tindakan,” kata Aci. Rabu, 13 Maret 2024.

Menurut Aci, dampak dari tambang timah laut ilegal ini sangatlah merugikan. Para wisatawan mengeluhkan tentang kondisi pantai yang semakin buruk akibat limbah dan lumpur yang dihasilkan oleh tambang tersebut.

Kerusakan yang terjadi tidak hanya bersifat estetika, tetapi juga berpotensi merusak ekosistem laut yang sensitif di sekitar pantai. Penataan pantai yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kelestarian lingkungan pun menjadi terganggu.

Penting untuk dicatat bahwa keberadaan tambang-tambang ilegal ini tidak didukung oleh izin resmi dari PT Timah, sehingga dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka merupakan tindakan ilegal.

Bahkan, keselamatan kerja para pekerja tambang ini juga menjadi perhatian serius, mengingat kurangnya pengawasan dan perlindungan yang memadai.

Situasi ini semakin memprihatinkan karena belum adanya tindakan konkret dari instansi terkait maupun aparat penegak hukum. Tidak adanya respons yang tegas dari pihak berwenang membuat situasi ini terkesan dibiarkan dan semakin memburuk dari waktu ke waktu. Hal ini sangat disayangkan, terutama mengingat bahwa Desa Rebo ini telah dijadikan sebagai destinasi wisata yang potensial.

Masyarakat, pemerintah daerah, dan seluruh pihak yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan pariwisata di Bangka diharapkan untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan. Penegakan hukum terhadap tambang-tambang ilegal harus dilakukan dengan tegas untuk menghentikan aktivitas merusak ini.

Selain itu, perlunya upaya rehabilitasi pantai dan pemulihan ekosistem laut yang terganggu juga harus segera dilakukan. Hanya dengan langkah-langkah konkret ini, keberlanjutan lingkungan dan keindahan alam Bangka dapat dipertahankan untuk generasi mendatang. (Sumber: Medcom, Editor: KBO-Babel)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *