Nasib Investasi IKN Tetap Optimis Meski Wacana Hak Angket Pemilu 2024 Muncul
KBOBABEL.COM (Jakarta) – Wacana mengenai pengajuan hak angket terkait Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 telah menimbulkan kekhawatiran terhadap nasib investasi di Indonesia, khususnya terkait Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Rabu (28/2/2024).
Namun, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, tetap mempertahankan optimisme terhadap investasi yang masuk ke proyek tersebut.
Menanggapi isu tersebut, Agung Wicaksono menyatakan bahwa wacana hak angket tidak akan mengubah hasil Pemilu.
“Dan tentu yang penting ada kepastian hasil Pemilu ini, pada bulan Oktober akan terus melanjutkan pembangunan IKN,” kata Agung dalam media briefing pada Selasa, 27 Februari 2024. “Intinya bagi investasi, lebih pasti, lebih baik.”
Pekan ini, Agung menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan groundbreaking tahap kelima, menunjukkan kontinuitas pembangunan IKN pasca-Pemilu 2024.
Groundbreaking ini menjadi langkah penting dalam memastikan kelangsungan proyek IKN. “Pemilu damai menjadi prasyarat bagi berjalannya investasi,” tambah Agung.
Groundbreaking kelima akan melibatkan tiga bank BUMN besar, yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, serta bank daerah Bank Kaltimtara. Di samping itu, Telkom Indonesia akan bertanggung jawab atas pembangunan layanan telekomunikasi di kawasan IKN, sementara TVRI akan menangani lembaga penyiaran publik.
BPJS Kesehatan juga akan turut serta dengan pembangunan fasilitas layanan masyarakat.
Sebagai bagian dari konsep smart city, IKN akan memiliki command center di area hunian pekerja (HPK).
Fasilitas ini akan berfungsi untuk memonitor perkembangan IKN, walaupun saat ini penggunaannya terbatas pada pemantauan pembangunan.
Meskipun Agung belum merinci nominal investasi untuk groundbreaking kelima, dia menjanjikan bahwa angka tersebut akan diumumkan setelah acara groundbreaking. “Sekarang sedang dihitung tapi kita makin dekat ke Rp 50 triliun,” ujarnya.
Sebelumnya, data per 30 Januari 2024, mencatat total investasi yang telah masuk ke Otorita IKN sekitar Rp 47,5 triliun.
Mayoritas investasi tersebut berasal dari investor swasta dengan jumlah lebih dari Rp 39,5 triliun, sementara investasi dari BUMN mencapai sekitar Rp 8 triliun.
Meskipun isu-isu politik dan wacana hak angket mengemuka, Otorita IKN tetap optimis terhadap kelangsungan proyeknya dan berkomitmen untuk menjaga momentum pembangunan, menjadikan kepastian hasil Pemilu sebagai prioritas.
Hal ini membuktikan bahwa stabilitas politik yang terjaga merupakan faktor penting bagi pertumbuhan investasi dan pembangunan infrastruktur di Indonesia. (Sumber : Tempo, Editor : KBO Babel)