Biaya Operasional Pemindahan ASN ke IKN Belum Diketahui Secara Pasti, Koordinasi Antarkementerian Diperlukan
KBOBABEL.COM (Jakarta) – Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah mengungkapkan bahwa hingga saat ini, belum ada informasi pasti mengenai jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN). Rabu (28/2/2024).
Dwi Pudjiastuti Handayani, Direktur Anggaran Bidang Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan serta Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara DJA Kemenkeu, menyatakan bahwa belum ada data konkret yang memungkinkan untuk menentukan kebutuhan operasional terkait pemindahan ASN tersebut.
“Sampai saat ini, belum ada perhitungan kebutuhan operasional pemindahan ASN ke IKN, karena jumlah yang mau dipindah juga belum ditetapkan,” ungkap Dwi kepada Tempo pada Selasa, 27 Februari 2024.
Hal ini menimbulkan ketidakpastian terkait biaya yang akan diperlukan untuk proses tersebut.
Meskipun begitu, Kepala Biro Data, Komunikasi, dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Mohammad Averrouce, membantah klaim bahwa belum ada koordinasi dengan Kemenkeu.
Menurutnya, setiap kementerian atau lembaga telah menyiapkan anggarannya masing-masing dalam menghadapi pemindahan ASN ke IKN.
“Udah dimasukkan di dalam perencanaan anggarannya yang ada di kementerian/lembaganya, kan mereka yang menentukan 6 ribu (ASN yang pindah ke IKN) siapa saja,” ujar Averrouce.
Ia menegaskan bahwa ada Kelompok Kerja (Pokja) ASN IKN yang telah mempersiapkan segala sesuatu terkait perpindahan ASN tersebut.
Namun, rencana pemindahan ASN ke IKN tampaknya akan mengalami penundaan. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), Abdullah Azwar Anas, mengumumkan bahwa perpindahan tersebut yang sebelumnya dijadwalkan pada Juli 2024, akan ditunda hingga September 2024.
“Atas arahan dari Mensesneg (Pratikno) yang terbaru, koordinasi dengan Kemenpan RB, insya Allah nanti sebelum Oktober, kira-kira September,” kata Anas, Senin, 26 Februari 2024.
Alasannya, apartemen di IKN akan digunakan untuk persiapan upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus, sementara tempat tinggal yang tersedia belum sesuai dengan rencana awal.
Dengan demikian, meskipun sebelumnya pemerintah menargetkan sebanyak 6 ribu ASN akan pindah dalam gelombang pertama ke IKN, namun jumlah tersebut masih harus disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas yang memadai di IKN.
Saat ini, perkiraan menyebutkan jumlah yang lebih rendah, sekitar 5 ribu ASN, namun angka ini dapat berubah seiring dengan penyelesaian infrastruktur yang masih dalam tahap pengembangan. Perlu dilakukan koordinasi antar kementerian untuk memastikan keselarasan dalam proses pemindahan ini. (Sumber : Tempo, Editor : KBO Babel)