Pembangunan Waduk di Bukit Nyatoh, Pangkalpinang: Langkah Strategis dalam Mengatasi Banjir
KBOBABEL.COM (Pangkalpinang) – Kawasan Bukit Nyatoh, terletak di Kelurahan Kejaksaan, Kecamatan Taman Sari, Pangkalpinang, telah lama menjadi sasaran banjir yang mengganggu. Banjir merupakan masalah kronis yang telah menghantui warga di sekitar area tersebut selama bertahun-tahun. Selasa (6/2/2024).
Harapan baru telah menyala dengan pengungkapan rencana ambisius untuk mengatasi masalah ini oleh Lurah Kejaksaan, Yuli Akasian.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Bangkapos, Yuli menjelaskan bahwa kawasan Bukit Nyatoh sebelumnya termasuk dalam wilayah administratif Kelurahan Kacang Pedang.
Namun, untuk meningkatkan efisiensi administratif, kawasan tersebut kemudian dipisahkan menjadi dua kelurahan yang berbeda, dengan Kelurahan Kejaksaan masuk dalam wilayah Kecamatan Taman Sari.
“Pemisahan ini adalah langkah strategis untuk memastikan wilayah administratif yang lebih terkelola dengan baik,” ungkap Yuli.
Permasalahan banjir di Bukit Nyatoh telah menjadi fokus utama pemerintah setempat. Sebagai solusi jangka panjang, pembangunan waduk di kawasan tersebut dianggap sebagai langkah tepat. Namun, proses pembangunan waduk tidaklah mudah.
Yuli menjelaskan bahwa pembebasan lahan dari hak milik yang tidak jelas kepemilikannya merupakan tantangan utama yang harus dihadapi. Setelah melalui proses administratif yang panjang, lahan akhirnya berhasil dibebaskan pada tahun 2021.
“Pembebasan lahan merupakan tahap krusial dalam proses pembangunan ini. Tanpa itu, kita tidak dapat melangkah lebih jauh,” jelas Yuli.
Pembangunan waduk dimulai pada tahun 2022 dengan tahap pengerukan, yang kemudian diikuti oleh pembangunan sheetpile pada tahun 2023.
Meskipun demikian, Yuli menegaskan bahwa proyek ini masih berlanjut, dengan rencana pengerukan lebih lanjut untuk mendalami waduk pada tahun ini.
“Saat ini, kami berfokus pada penyelesaian pembangunan waduk dan peningkatan infrastruktur di sekitarnya,” tambahnya.
Meskipun belum sepenuhnya selesai, beberapa warga telah merasakan dampak positif dari pembangunan waduk di lingkungan mereka. Walaupun masih terjadi banjir secara berkala, banyak warga yang merasa lega dengan adanya pembangunan ini. Kawasan mereka menjadi lebih teratur dan tidak kumuh seperti sebelumnya.
“Sementara pembangunan waduk belum dapat mengurangi banjir secara keseluruhan, namun kami telah menerima banyak umpan balik positif dari warga sekitar,” ujar Yuli.
Selain menjadi sarana pengendalian banjir, pembangunan waduk juga membuka peluang bagi pengusaha kecil dan menengah (UMKM) untuk menjalankan usaha mereka.
Dengan lingkungan yang lebih teratur, para pedagang dapat menjajakan produk mereka di sekitar waduk, sementara para pemancing dapat menikmati waktu berkualitas di tepi waduk.
“Tidak hanya sebagai sarana pengendalian banjir, waduk ini juga menjadi tempat yang menyenangkan bagi masyarakat untuk beraktivitas,” tambahnya.
Namun, tantangan masih ada di depan. Meskipun waduk telah memberikan solusi bagi banjir yang disebabkan oleh hujan, masih ada ancaman banjir pasang dari air laut.
Oleh karena itu, pihak kelurahan terus mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama pada malam hari saat hujan lebat.
“Dengan berbagai upaya yang dilakukan, kawasan Bukit Nyatoh diharapkan akan mengalami transformasi yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Dengan adanya pembangunan waduk dan perbaikan infrastruktur, harapan untuk mengurangi dampak banjir semakin nyata,” tegas Yuli.
Dengan demikian, pembangunan waduk di Bukit Nyatoh bukan hanya sekadar proyek konstruksi, tetapi juga merupakan upaya nyata pemerintah setempat untuk memberikan solusi jangka panjang terhadap masalah banjir yang telah lama menjadi momok bagi warga setempat.
Semoga dengan adanya pembangunan ini, kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan Bukit Nyatoh dapat meningkat, dan mereka dapat hidup dalam lingkungan yang lebih aman dan nyaman. (Sumber : Bangka Pos, Editor : KBO BABEL)