KBO-BABEL.COM,(Babel) – || Pencak silat merupakan seni bela diri yang umum ditemukan di Asia tenggara yang diakui sebagai warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Keragaman budaya, watak, selera dan bakat dari masing-masing daerah menjadikan pencak silat memiliki banyak aliran.
Hal ini menunjukkan bahwa pencak silat mewujudkan kekayaan budaya Indonesia. Pencak silat sendiri sudah menjadi cabang olahraga yang rutin dipertandingkan di Pesta Olahraga Asia Tenggara (SEA Games) sejak tahun 1987 hingga saat ini.
Perguruan Silat Pulau Kelapa merupakan aliran silat asli dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang berdiri sejak tahun 1928. Diyakini bahwa perguruan ini berasal dari Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan. Pulau Lepar dan Pulau Pongok merupakan pulau yang memiliki banyak pohon kelapa sehingga perguruan silat ini mengambil nama Pulau Kelapa sebagai nama perguruan silatnya. Pendirinya adalah Alm. Muhammad Amin dan diteruskan kepada muridnya yaitu Haji Kemas Jumli yang mengembangkan aliran silat ini di Pangkalpinang, tepatnya di Jalan RRI Pangkalpinang. Pada tahun 1979, perguruan ini juga berkembang di daerah Sungailiat.
Dengan adanya perkembangan pencak silat menjadi salah satu cabang olahraga yang diperhitungkan, pada tahun 1994 Perguruan Silat Pulau Kelapa bergabung dengan organisasi IPSI.
“Ketua pertama dari Perguruan Silat Pulau Kelapa adalah Alm. Edi Dimansyah. Namun setelah meninggalnya Pak Edi terjadi kevakuman kepengurusan dengan adanya alasan kesungkanan dari angggota perguruan untuk menjadi ketua. Hingga pada kira-kira pada masa Covid-19 dilaksanakan musyawarah dan terpilihlah Izkar Rasyidi sebagai Ketua Umum Pengurus Perguruan Silat Pulau Kelapa dan dibantu oleh Sekretaris Umum yaitu Raden Hardiansyah,” ungkap Budi Firmansyah selaku Guru Utama Perguruan Silat Pulau Kelapa kepada jejaring wartawan KBO Babel.
“Silat Pulau Kelapa tidak ada langkah, kembang, atau gerakan seperti tarian. Silat Pulau Kelapa mengajarkan langsung inti-inti dari gerakan silat. Jadi yang diajarkan adalah seni bertarung. Konon menurut cerita para guru terdahulu, Pulau Kelapa ini merupakan benteng pejuang di wilayah selatan pulau Bangka. Jadi jurus-jurus silat Pulau Kelapa digunakan untuk berperang, maka gerakan-gerakannya dianggap sangat keras, tidak ada lentur-lenturnya,” terang Budi melanjutkan.
“Saya sangat berharapkan Perguruan Silat Pulau Kelapa tetap lestari dengan diteruskan oleh generasi muda baik melalui prestasi olahraga, budaya, pendidikan, dan yang terutama dalam prestasi spiritualnya,” harap Budi selaku Guru Utama untuk masa depan Perguruan Silat Pulau Kelapa.
Prestasi yang ditorehkan oleh murid-murid Perguruan Silat Pulau Kelapa cukup banyak, yaitu pada kegiatan O2SN SD Kecamatan Sungailiat yang diadakan tanggal 25 – 28 Mei 2023 meraih predikat juara atas nama Syifa Puspa Pratiwi juara 1 solo kreatif putri, M. Alvin Fadhly juara 1 solo kreatif putra, dan M. Ridhwan Fajar juara 3 solo kreatif Putra.
Pada ajang O2SN SMP 25-28 Mei 2023 di Kecamatan Pemali, Perguruan Silat Pulau Kelapa mengirimkan 3 pesilat yang juga meraih prestasi yaitu Satria Mandala juara 1 solo kreatif putra sebagai juara 1 tanding putra dan dikirim ke tingkat kabupaten, Anjani juara 1 solo kreatif putri sebagai juara 1 tanding putri dan dikirim ke kabupaten, dan Lutfia Silvana Aurora juara 2 solo kreatif putri sekaligus juara 2 tanding putri.
Pada ajang O2SN SMP Kecamatan Pemali tanggal 25-28 Mei 2023, mengirimkan 1 pesilat atas nama Kharisma Dwi Cinta dan keluar sebagai Juara 1 solo kreatif putri.
Selanjutnya pada O2SN SMP Kabupaten Bangka di tahun 2023, mengirimkan 2 pesilat yaitu Satria Mandala yang menjadi Juara 1 tanding (emas) dan Juara 3 solo kreatif (perunggu). Sedangkan Anjani meraih Juara 1 tanding Putri (emas) dan Juara 1 Solo Kreatif Putri (emas).
Pada Kejurda pencak silat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diadakan pada tanggal 22-27 Juni 2023, Perguruan Silata Pulau Kelapa engirimkan 4 Pesilat dan semuanya menorehkan prestas, yaitu : Satria Mandala sebagai Juara 1 Tanding Putra kelas pra remaja (emas) , Kharisma Dwi Cinta sebagai Juara 1 Tunggal Putri Pra remaja (emas) dan juara 3 Tanding Putri Pra remaja (perunggu) , Suci Rahmadani sebagai Juara 2 Tunggal Putri Remaja (Perak) serta Fadilla Farraby Juara 1 Tunggal putra dewasa (Emas). Total 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Dan yang terakhir pada O2SN tingkat SMK 4 Juli 2023 dengan mmengirimkan 1 pesilat yaitu Suci Rahmadani sebagai Juara 1 Solo Kreatif Putri dan Juara 1 Tanding Putri masih di tingkat kecamatan,.
“Saya tertarik mempelajari pencak silat karena mengikuti jejak orang tua yang merupakan anggota Perguruan Silat Pulau Kelapa. Sejak kecil sudah terbiasa melihat dan mempraktekkan gerakan-gerakan silat Pulau Kelapa. Untuk bisa menjuarai perlombaan pada cabang olahraga pencak silat ini, saya harus banyak berlatih dan berkorban. Sebagai seorang anak yang pada umumnya masih senang bermain, saya harus mengorbankan waktu bermain dan hal-hal yang menyenangkan lainnya untuk terus berlatih dengan giat. Alhamdulillah sudah meraih lebih dari 5 emas. Jadi total sudah memiliki 11 medali. Semua ini menjadi apresiasi diri buat diri saya untuk semua usaha keras yang saya lakukan. Dalam waktu dekat saya akan melakukan persiapan untuk PORPROV,” jelas Fadilla Farraby, salah satu pesilat andalan dari Perguruan Silat Pulau Kelapa.
“Saya berharap untuk bisa tampil pada kejuaraan di tingkat internasional suatu hari nanti, “ tutup Fadilla mengakhiri sesi wawancara.
Saat ini Perguruan Silat Pulau Kelapa memiliki 3 cabang yang berada di Kota Pangkalpinang (Kelurahan Kampung Sebrang), Kabupaten Bangka (Sungailiat) dan Kabupaten Bangka Barat (Desa Kacung).
(Desri-KBO Babel)