KBO-Babel.COM (JAKARTA) – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lampung, Reihana, batal menjalani klarifikasi kedua perihal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di KPK pada hari ini. Jumat (19/5/2023).
Jubir Bidang Pencegahan KPK, Ipi Maryati mengatakan Reihana meminta penundaan jadwal LHKPN.
“Informasi yang kami terima dari tim, beliau meminta penundaan jadwal,” jelasnya.
Ipi mengatakan Reihana mengaku masih meminta waktu untuk melengkapi sejumlah data dan dokumen perihal asal usul kekayaannya. Data serta dokumen itu nantinya yang akan ditelusuri oleh KPK.
“Karena masih membutuhkan waktu untuk mempersiapkan data dan dokumen pendukung yang harus dilengkapi,” ujarnya.
Sebelumnya, Reihana telah menjalani klarifikasi pertama pada Senin (8/5). Dari hasil klarifikasi itu menemukan sejumlah kejanggalan dari kekayaan Kadinkes Lampung tersebut.
Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengatakan ada ketidaksesuaian keterangan Reihana dengan LHKPN. Reihana mengaku LHKPN-nya diisi oleh staf.
“Karena yang kemarin dia ternyata LHKPN-nya dibikin sama stafnya makanya lima tahun jumlahnya nggak berubah dia nggak tahu,” katanya kepada wartawan, Selasa (9/5).
Menurutnya, KPK tidak mempersoalkan dalih yang digunakan Reihana.
“Kalau tanggung jawab mah tetap yang namanya. Yang ngisi siapa nggak penting dan salah juga. Tapi akibatnya begitu kita tanya, ini kita dapat informasi kenapa bankmu nggak diisi, ‘oh itu staf saya yang isi’. Kenapa kamu nggak ada penambahan harta? Padahal kalau dilihat dari penerimaannya dan pengeluarannya kan, ‘oh itu staf saya yang isi’,” jelas Pahala.
Pahala mengatakan KPK fokus pada kekayaan Reihana yang dinilai tidak sesuai dengan profil dan jabatan yang diembannya.
“Jadi kalau ditanya staf saya, staf saya. Jadi ngisi stafnya itu bukan soal siapa yang ngisi tapi dia jadi lepas tanggung jawab,” tambahnya.
Sementara itu, KPK telah mengantongi data perbankan Reihana. Pahala menyebut dari enam enam rekening bank yang dimiliki Reihana, tapi hanya satu yang dilaporkan dalam LHKPN. .
“Ada enam (rekening bank). Yang dilaporin satu,” kata Pahala.